TEMPO.CO, Bagdad - Lembaga pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa, World Food Programme (WFP), mengkhawatirkan kondisi 60.000 penduduk sipil di Fallujah, Irak yang terkepung perang. "Mereka bisa menderita kelaparan akibat daerahnya terkepung."
Harga pangan di sana, jelas World Food Programme, naik sangat tinggi sementara stok menipis di sejumlah toko maupun rumah penduduk.
Pasukan pemerintah Irak mencoba keras merebut kembali kota tersebut dari kekuasaan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang telah memotong suplai pangan. "Militan ISIS juga melarang warga setempat meninggalkan daerahnya."
Fallujah adalah salah satu daerah utama yang menjadi benteng pertahanan ISIS di Irak.
Pada Kamis, 7 April 2016, kelompok hak asasi manusia (HRW) mengatakan, warga di Fallujah berusaha keras bertahan dari derita kelaparan. Mereka hidup seadanya dengan bahan makanan yang sangat sedikit, sedangkan harga makanan tak terjangkau. "Mereka terpaksa makan makanan dari rumput."
"Sejak Fallujah dikuasai oleh milisi ISIS, tidak ada tanda-tanda kemajuan di daerah tersebut, justru kondisi warga sipil di sana memilukan," ujar WFP. Badan PBB ini melanjutkan, "Pada Maret 2016, harga bahan pangan di Fallujah naik enam kali lipat dibangkan pada Desember 2015."
Lebih dari itu, di toko maupun pasar tak ada bahan makanan termasuk gandum, gula, beras, minyak sayur, dan kacang-kacangan. "Kondisi seperti itu diketahui melalui saluran telepon dengan sejumlah orang bulan lalu."
"Bantuan tidak bisa menjangkau Fallujah sejak pasukan pemerintah kembali kawasan dekat Ramadi pada Desember 2015, sedangkan jalur suplai dipotong oleh pasukan Irak dan kelompok bersenjata guna mencegah warga meninggalkan Fallujah," bunyi laporan WFP seperti ditulis BBC, Senin 11 April 2016.
HRW dalam laporannnya pekan ini menyebutkan, banyak warga menggunakan biji kurma untuk membuat tepung terigu.
Satu laporan dari Vox.com mengatakan, harg normal satu karung tepung (50 kilogram) sekitar US$ 7,50 atau setara dengan Rp 98 ribu namun di Fallujah dihargai US$ 4.166 atau sekitar Rp 54,6 juta.
BBC | CHOIRUL AMINUDDIN
Berita terkait
Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB
33 hari lalu
Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah
Baca SelengkapnyaCawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia
48 hari lalu
TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.
Baca SelengkapnyaLaporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan
13 Februari 2024
Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.
Baca SelengkapnyaNegara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini
9 Februari 2024
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengajak negara pesisir Samudera Hindia untuk menggenjot sistem mitigasi tsunami, mencakup kesiagaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaMengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?
21 September 2023
Presiden Jokowi berulangkali tidak hadir secara langsung dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Baca SelengkapnyaDi PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh
20 September 2023
Pembelajaran sepanjang hayat dan meningkatkan keterampilan menjadi kunci mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG.
Baca SelengkapnyaDua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB
26 April 2023
Dua kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mewakili Indonesia di forum diskusi internasional ECOSOC Youth Forum PBBB
Baca SelengkapnyaTaliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB
5 April 2023
Larangan Taliban mendorong PBB meminta semua staf - pria dan wanita - untuk tidak masuk kerja selama 48 jam.
Baca SelengkapnyaUGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022
29 April 2022
Pada tahun ini Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menembus posisi 10 besar dunia untuk SDG 1, yaitu No Poverty atau Tanpa Kemiskinan.
Baca SelengkapnyaSiswa MAN 2 Mataram Wakili Indonesia di Simulasi Sidang PBB
2 Maret 2022
Muhammad Andrianudin, siswa kelas 12 Program Keagamaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Mataram menjadi wakil Indonesia di simulasi sidang PBB atau MUN.
Baca Selengkapnya