TEMPO Interaktif, Dili:Pemilihan Presiden Timor Leste Dimulai DILI – Masyarakat Timor Leste, Minggu (14/4) pagi mulai memberikan suaranya dalam pemilihan presiden untuk menentukan nama calon pemimpin negara yang akan memiliki kedaulatan penuh pada 20 Mei mendatang itu. Pemungutan suara untuk memilih satu di antara dua kandidat itu – pejuang kemerdekaan Timor Leste Xanana Gusmao dan politisi veteran Francisco Xavier do Amaral – dimulai pada pukul 07.00 waktu setempat. Diperkirakan sekitar 439 ribu orang akan memberikan suaranya pada pemilihan Presiden yang pertama bagi Timor Leste setelah lepas dari Indonesia. Sejak matahari mulai tampak di bumi Timor ini, masyarakat berbondong-bondong memenuhi jalan-jalan kota. Tapi, rombongan ini bukan menuju tempat pemilihan. Bagi masyarakat yang sebagian besar menganut agama Katolik Roma ini, kebaktian Minggu harus didahulukan dari segala hal termasuk urusan politik. Penerima Nobel Uskup Carlos Ximenes Felipe Belo memimpin kebaktian yang dihadiri sekitar 300 orang. Kebaktian ini berlangsung di kediamannya di Dili. Sekolah Santa Paul yang menjadi salah satu tempat pemungutan suara telah didatangi oleh 14 orang pemilih. John Wabousa (28) adalah pemilih pertama yang memberikan suaranya di tempat dimana kedua kandidat Presiden juga memberikan suaranya. “Saya menantikan hari ini dengan tidak sabar. Saya pikir ini penting buat saya karena akan mempengaruhi masa depan saya dan negara saya,” ujarnya kepada AFP. Gusmao dan Amaral datang bersamaan di tempat pemungutan suara Santa Paul sekitar 90 menit sebelum pemilihan dimulai. Kotak suara khusus dibawa keluar ruang kelas (tempat pemilih memasukkan kertas suaranya --red) agar para fotografer dapat mengabadikan momen bersejarah ini. Keduanya saling berjabat tangan, berpelukan, kemudian meninggalkan tempat pemilihan tanpa memberikan komentar apapun untuk wartawan. Istri Gusmao Kirsty Sword juga memberikan suaranya di sana dengan membawa serta anak lelaki mereka Alexander. Pemilihan kali ini adalah pemilihan yang ebrlangsung untuk ketiga kalinya dalam tiga tahun belakangan. Pemilihan pertama berlangsung pada 1999 adalah jajak pendapat untuk menentukan Timor Leste (dulu Timor-Timor,-red) merdeka atau tetap bergabung dengan Indonesia. Pemilihan kedua berlangsung tahun lalu untuk memilih anggota parlemen.(Sri Wahyuni-Tempo News Room)
Berita terkait
Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi
35 menit lalu
Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi
Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.
Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara
1 jam lalu
Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara
Tien Soeharto memiliki profil yang kompleks, seorang ibu negara yang peduli hingga terlibat dalam berbagai kontroversi yang mengiringi masa pemerintahan suaminya.