Setahun Perang, Bayi di Yaman Derita Kurang Gizi Parah

Reporter

Rabu, 30 Maret 2016 06:15 WIB

Udai Faisal, bayi berusia lima bulan yang tewas karena kekurangan gizi kronis di Yaman. AP

TEMPO.CO, Sanaa - Setahun perang merebak di Yaman telah membawa dampak teramat buruk terutama bagi anak-anak. Mereka mengalami gizi buruk yang parah.

Seperti dialami Udai Faisal, bayi berusia lima bulan yang tewas beberapa hari lalu setelah mengalami malnutrisi akut.

Udai lahir di masa Yaman dalam situasi perang. Ia dilahirkan di desa Hazyaz di selatan Sanaa yang sering digempur oleh pesawat-pesawat tempur.

Keluarga bocah laki-laki ini berjuang demi mendapatkan makan sehari sekali di tengah berkecamuknya perang di Yaman. Suplai makanan terbatas dan harga pangan yang teramat mahal.Sehingga mereka hanya makan sekali sehari. Menunya hanya berupa roti, yoghurt, dan kacang.

Intissar Hezzam, ibunda Udai, hanya mampu memberikan ASI selama 20 hari. Setelah itu, ASI berhenti mengalir sebab Hezzam didera kekurangan gizi juga.

Tubuh Udai tergeletak tanpa daya di rumah sakit Al-Sabeen di Sanaa. Pipa kecil dilekatkan di hidungnya. Beratnya sekitar 5,3 pon.

Orang tuanya membawa Udai pulang ke rumah setelah dokter menyerah untuk menolongnya.

Sebelum mengakhiri hidupnya, Udai memuntahkan cairan kuning dari hidung dan mulut mungilnya. Lalu, nafasnya terhenti.

"Dia tidak menangis dan tidak ada air mata, kaku," kata Hezzam. "Saya berteriak dan pingsan."

Nasib buruk yang dialami Udai juga dialami bayi-bayi lain di Yaman. Bayi enam bulan bernama Afnan Ahmed mendapat perawatan di ICU Rumah Sakit Al-Sabeen setelah divonis menderita kekurangan gizi parah.

Begitu juga Amal Hamid. Bayi 10 bulan ini mengalami gizi buruk yang akut dan dirawat di rumah sakit yang sama tempat Udai dan Afnan dirawat.

Rumah sakit Al-Sabeen merawat lusinan anak-anak yang menderita gizi buruk. Tiga bulan pertama tahun ini, sekitar 150 anak dibawa ke rumah sakit ini dalam kondisi menderita gizi buruk.

"Jumlah ini dua kali lebih banyak dibanding setahun lalu," kata Saddam al-Azizi, Kepala unit darurat rumah sakit Al-Sabeen seperti dikutip dari Dailymail.co.uk, 29 Maret 2016.

Sebelum perang pecah di Yaman, ada sekitar 690 ribu anak usia di bawah lima tahun menderita kekurangan gizi. Sekarang, jumlah anak menderita kekurangan gizi di Yaman meningkat menjadi 1,3 juta anak.

Menurut Badan PBB untuk program pangan (World Food Program), di Yaman dulunya jumlah penderita yang memerlukan bantuan pangan dari luar mencapai 4,3 juta jiwa. Sekarang jumlahnya mencapai 7 juta jiwa.

Hanya 10 dari 22 provinsi di Yaman yang dikategorikan selangkah menjauh dari bencana kelaparan.

Yaman bersama koalisi yang dipimpin Arab Saudi melancarkan serangan ke pemberotnak Houthis yang menguasai Sanaa.

Menurut Kantor HAM PBB, Pertempuran di Yaman setahun terakhir menewaskan 9 ribu orang, termasuk di antaranya 3.000 orang warga sipil. Dan sekitar 2,3 juta orang meninggalkan rumah mereka mencari tempat yang aman.

DAILY MAIL | MARIA RITA

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

12 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

25 hari lalu

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir

Baca Selengkapnya

Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

50 hari lalu

Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

Tokoh-tokoh senior dari Hamas dan pemberontak Houthi di Yaman mengadakan pertemuan membahas koordinasi tindakan mereka terhadap Israel

Baca Selengkapnya

Houthi Yaman Klaim Uji Coba Rudal Hipersonik

52 hari lalu

Houthi Yaman Klaim Uji Coba Rudal Hipersonik

Houthi di Yaman yang dikenal sebagai Gerakan Ansar Allah, dilaporkan melakukan uji tembak rudal hipersonik

Baca Selengkapnya

AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

52 hari lalu

AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

Pejabat AS dan Iran diam-diam bertemu beberapa kali untuk membahas serangan Houthi Yaman di Laut Merah.

Baca Selengkapnya

Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

55 hari lalu

Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

Al Qaeda Yaman mengumumkan kematian pemimpinnnya. Pemimpin baru telah diumumkan.

Baca Selengkapnya

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

57 hari lalu

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

Volume perdagangan lewat Terusan Suez turun hingga 50 persen dalam dua bulan pertama 2024 akibat serangan Houthi.

Baca Selengkapnya

Serangan Houthi Tewaskan 3 Orang untuk Pertama Kali di Teluk Aden

59 hari lalu

Serangan Houthi Tewaskan 3 Orang untuk Pertama Kali di Teluk Aden

Serangan milisi Houthi Yaman membunuh tiga warga sipil di kapal pengangkut kargo Barbados dan Liberia pada Rabu di Teluk Aden

Baca Selengkapnya

Kapal yang Mau Masuk Perairan Yaman harus Izin Kelompok Houthi

5 Maret 2024

Kapal yang Mau Masuk Perairan Yaman harus Izin Kelompok Houthi

Kapal yang memasuki perairan Yaman harus dapat izin dari Houthi setelah kelompok itu meluncurkan drone dan rudal ke kapal internasional.

Baca Selengkapnya