Serangan Bom Lahore, Pakistan Berkabung

Reporter

Senin, 28 Maret 2016 16:25 WIB

Korban tewas ledakan bom di area parkir taman Gulshan e Iqbal Park di Lahore, Pakistan, 27 Maret 2016. Ledakan terjadi saat banyak anak-anak dan orangtua sedang berada di area taman. EUTERS/Mohsin Raza

TEMPO.CO, Lahore - Pakistan sedang berkabung atas tewasnya 72 orang akibat ledakan bom bunuh diri di sebuah taman di Lahore pada Minggu petang, 27 Maret 2016, waktu setempat.

Menurut Federasi Sekolah Swasta Pakistan, sekolah-sekolah swasta di seluruh Pakistan ditutup untuk menyatakan belasungkawa atas korban meninggal. Adapun sekolah milik pemerintah tetap dibuka.

Baca juga: Identitas Pengebom Lahore di Pakistan Terungkap

Pemerintahan Provinsi Punjab, Sindh, dan Balochistan pada Senin, 28 Maret 2016, menetapkan hari berkabung terkait dengan serangan mematikan di Lahore.

Bendera nasional Pakistan tampak berkibar setengah tiang di gedung-gedung pemerintah. Jumlah korban tewas sebanyak 72 orang, termasuk 23 anak-anak. Sedangkan yang mengalami luka-luka sedikitnya 325 orang.

Baca juga: Korban Tewas Bom Lahore Menjadi 72 Orang

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif dan Menteri Kepala Punjab Shahbaz Sharif pada Senin pagi mengunjungi Rumah Sakit Jinnah di Lahore dan bercakap-cakap dengan para korban.

Untuk menunjukkan solidaritas terhadap para korban, semua pusat bisnis dan perbelanjaan tutup. Beberapa asosiasi pedagang mengatakan sengaja menutup usahanya untuk menunjukkan simpatinya terhadap para korban.

Sindh Bar Council juga mengumumkan hari berkabung selama satu hari.

DAILY TIMES | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

4 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

13 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

19 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

20 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

30 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

31 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

54 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

6 Maret 2024

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

5 Maret 2024

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.

Baca Selengkapnya

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

4 Maret 2024

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri

Baca Selengkapnya