Taliban Akui Berada di Balik Serangan Bom di Pakistan  

Reporter

Editor

Febriyan

Senin, 28 Maret 2016 03:06 WIB

Korban tewas ledakan bom di area parkir taman Gulshan e Iqbal Park di Lahore, Pakistan, 27 Maret 2016. Ledakan terjadi saat banyak anak-anak dan orangtua sedang berada di area taman. EUTERS/Mohsin Raza

TEMPO.CO, Jakarta - Jamaat Ul Ahrar, sebuah faksi pecahan kelompok Taliban, mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri yang menewaskan sedikitnya 65 warga di Gulshan Iqbal Park, Lahore, Pakistan, pada Minggu, 27 Maret 2016. "Targetnya adalah orang Kristen," tutur juru bicara Jamaat Ul Ahrar, Ehsanullah Ehsan, seperti dikutip dari IBTimes pada Senin, 28 Maret 2016.

Ehsan mengatakan pihaknya menyerang kelompok minoritas Kristen sebagai pesan yang dikirim untuk Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif Muhammad. Kelompok Taliban ingin Nawaz tahu bahwa saat ini kelompok militan Taliban sedang memasuki wilayah Lahore.

Baca juga: Taliban Akui Berada di Balik Serangan Bom di Pakistan

"Kami ingin mengirim pesan ini ke Perdana Menteri Nawaz Sharif bahwa kami telah memasuki Lahore," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah Pakistan dapat melakukan apa saja terhadap Taliban. "Tapi dia tidak akan bisa menghentikan kami." Bahkan kelompok Taliban mengancam akan terus melakukan serangan bom bunuh diri. "Pengebom bunuh diri kami akan terus melakukan serangan ini," tuturnya kepada Associated Press.

Saat ini pemerintah Pakistan telah menetapkan situasi darurat, khususnya di kawasan Punjab. Semua tempat publik, dari taman kota, mal, hingga berbagai tempat belanja, ditutup. Sepanjang jalan protokol di kota itu juga sepi dari kendaraan.

Perdana Menteri Nawaz telah mengirim tentara untuk mengendalikan massa yang berusaha mendekati area bom bunuh diri. Kepanikan warga masih sangat menggema, di mana ratusan orang berkerumun mencari keberadaan keluarga mereka. Diperkirakan jumlah korban tewas lebih dari 65 orang dan korban luka-luka mencapai 300 warga.

Baca juga: Identitas Pengebom Lahore di Pakistan Terungkap

Saat ini petugas medis, relawan, dan petugas kepolisian setempat mengevakuasi jenazah dan potongan tubuh korban di bangsal rumah sakit terdekat. Sedangkan korban yang mengalami luka-luka sedang dalam perawatan medis.

Inspektur polisi di Lahore, Mustansar Feroz, mengatakan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Sejumlah saksi mata melihat anak-anak dan perempuan menjadi korban dalam tragedi ini. Saat bom meledak, banyak warga minoritas Kristen sedang merayakan Hari Paskah di taman.

IBTIMES | ALBANY | AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

20 jam lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

10 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

16 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

17 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

26 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

28 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

51 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

56 hari lalu

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

58 hari lalu

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.

Baca Selengkapnya

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

59 hari lalu

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri

Baca Selengkapnya