Obama ke Argentina, Keluarga Korban 'Dirty War' Meradang  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 24 Maret 2016 23:17 WIB

Presiden Barack Obama dan Michelle Obama bersama para penari usai berdansa tango dalam jamuan makan malam kenegaraan di Buenos Aires, Argentina, 23 Maret 2016. AP/Pablo Martinez Monsivais

TEMPO.CO, Mexico City - Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama tiba di Argentina untuk memperbaiki hubungan politik dan meningkatkan kerja sama perdagangan. Orang nomor satu di Negeri Abang Sam ini mengadakan pembicaraan dengan Presiden Mauricio Macri, Rabu pagi, 23 Maret 2016, waktu setempat.

Seperti dikutip dari Reuters, Obama juga membuat penghormatan kepada para korban "Dirty War" Argentina, kudeta militer 40 tahun lalu yang disertai pengejaran dan pembantaian selama tujuh tahun terhadap kelompok gerakan Marxis, serikat buruh, dan organisasi sayap kiri.

Presiden Obama menggambarkan masa kediktatoran 1976-1983, di mana pasukan keamanan Argentina menewaskan 30 ribu orang, sebagai masa gelap dalam sejarah Argentina. Terkait dukungan Amerika untuk para jenderal yang melakukan kudeta tersebut, Presiden tidak meminta maaf.

Selama masa Perang Dingin, Washington selalu berada di belakang pemerintah sayap kanan di Amerika Latin. Obama hanya berjanji menyingkap catatan militer dan intelijen yang berhubungan dengan era kediktatoran.

Banyak warga Argentina yang menyambut baik upaya Obama. "Obama tidak akan mengatakan langsung 'MAAFKAN KAMI', tapi dia mengatakan itu melalui tindakan," kata Daniel Slutzky, profesor perguruan tinggi yang berusia 75 tahun.

Namun, kelompok oposisi pemerintahan Macri menolak kedatangan dan mencurigai manuver Obama. Salah satu kelompok yang terdiri atas kerabat korban pembantaian mengatakan kunjungan Obama adalah provokasi terhadap mereka yang berjuang melawan impunitas.

"Kami tidak akan membiarkan kekuatan yang mengatur kediktatoran di Amerika Latin dan menindas orang di seluruh dunia lantas membersihkan diri menggunakan sejarah 30 ribu rekan kami yang dibunuh untuk memperkuat agenda imperialis," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataannya.

Keluarga Presiden Obama akan kembali ke Buenos Aires di malam hari pada Kamis waktu setempat sebelum mengambil penerbangan malam kembali ke Washington menumpang pesawat kepresidenan Air Force One.

REUTERS | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

3 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

3 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

29 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Misi Angel Alfredo Vera Pelatih Baru Rans Nusantara FC Hindari Zona Degradasi, Ini Profilnya

42 hari lalu

Misi Angel Alfredo Vera Pelatih Baru Rans Nusantara FC Hindari Zona Degradasi, Ini Profilnya

Angel Alfredo Vera jadi pelatih baru RANS Nusantara FC, tugas utamanya untuk terhindar dari zona degradasi di sisa Liga I 2023-2024. Begini profilnya.

Baca Selengkapnya

Sebut Nama Lionel Messi, Nenek Ini Batal Diculik Hamas pada 7 Oktober

46 hari lalu

Sebut Nama Lionel Messi, Nenek Ini Batal Diculik Hamas pada 7 Oktober

Esther Cunio, 90 tahun, batal diculik Hamas pada serangan 7 Oktober setelah mengaku satu kampung dengan pesepak bola Argentina Lionel Messi

Baca Selengkapnya

Profil Isabel Peron, Presiden Perempuan Pertama di Dunia yang Pernah Dipenjara 8 Tahun

47 hari lalu

Profil Isabel Peron, Presiden Perempuan Pertama di Dunia yang Pernah Dipenjara 8 Tahun

Isabel Martnez de Peron atau Isabel Peron merupakan mantan presiden Argentina yang menjabat masa 1974-1976. Hari ini 55 tahun silam ia mulai dipenjara

Baca Selengkapnya

Profil Legenda Timnas Argentina Hernan Crespo, Pelatih Al Ain FC yang Singkirkan Al Nassr dan Cristiano Ronaldo

54 hari lalu

Profil Legenda Timnas Argentina Hernan Crespo, Pelatih Al Ain FC yang Singkirkan Al Nassr dan Cristiano Ronaldo

Al Ain berhasil menyingkirkan klub Al Nassr yang diperkuat Cristiano Ronaldo. Berikut profil pelatih Al Ain, Hernan Crespo legenda timnas Argentina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Federico Redondo, Gelandang Baru Inter Miami

25 Februari 2024

Mengenal Federico Redondo, Gelandang Baru Inter Miami

Federico Redondo telah menandatangani kontrak untuk memperkuat Inter Miami, klub yang dihuni Lionel Messi

Baca Selengkapnya

Kunjungi Paus Fransiskus, Presiden Argentina Bawakan Kue Kering dan Biskuit

12 Februari 2024

Kunjungi Paus Fransiskus, Presiden Argentina Bawakan Kue Kering dan Biskuit

Presiden Argentina Javier Milei membawa kue kering, biskuit dan hadiah-hadiah favorit Paus Fransiskus untuk memperbaiki hubungan

Baca Selengkapnya

Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

7 Februari 2024

Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

Presiden Argentina Javier Milei mengumumkan rencana merelokasi kantor kedutaan besar Argentina di Tel Aviv ke Yerusalem

Baca Selengkapnya