TEMPO.CO, Jakarta - Ikon demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi, hampir dipastikan bakal bergabung dalam kabinet pemerintahan baru Myanmar.
Beberapa pengamat politik lokal serta media mengatakan Suu Kyi, yang merupakan satu-satunya wanita dalam kabinet baru Myanmar, berpeluang menjadi menteri luar negeri.
Wartawan BBC, Jonah Fisher, di Yangon mengatakan besar kemungkinan bagi Suu Kyi mengisi posisi urusan luar negeri, energi, dan pendidikan.
Namun pengamat politik terkemuka Myanmar mengatakan, jika Suu Kyi mengambil posisi tersebut, hal itu akan menyulitkannya mengontrol pemerintah seperti yang telah dinyatakan sebelumnya.
"Saya ragu Aung San Suu Kyi akan mengambil posisi menteri luar negeri," kata Toe Kyaw Hlaign, seperti dikutip ABC News. "Sebagai menteri luar negeri, hal itu akan menyita banyak waktunya karena dia harus bepergian ke seluruh dunia. Dia harus melakukan banyak hubungan internasional dan perjalanan luar negeri dan dia tidak akan punya waktu untuk melakukan kontrol terhadap pemerintah."
Pada Selasa pagi, 22 Maret 2016, ketua parlemen Mann Win Khaing Than membacakan daftar anggota kabinet yang diusulkan Partai Liga Demokrasi Nasional (NLD). Namun tidak disebutkan secara spesifik posisi kabinet yang akan dipegang Suu Kyi.
"Saya menyerahkan daftar nama mereka yang seharusnya menjadi barisan menteri, yang akan dibahas parlemen sebelum dipilih presiden," kata Khaing Than, seperti dilansir Guardian, kemarin.
Nama 18 menteri dari jumlah total 21 menteri tersebut diumumkan di Ibu Kota Naypyidaw, pada Selasa, dalam sidang parlemen yang berlangsung kurang dari 15 menit. Parlemen diharapkan bersidang untuk memilih jabatan kabinet berlaku pada pekan ini.
Putri dari revolusioner yang tewas terbunuh tersebut adalah satu-satunya wanita dalam daftar nama calon menteri. Lainnya termasuk Thein Swe, mantan tahanan politik, serta Naing Thet Lwin, etnis minoritas dari National Sen.
Tiga kementerian utama secara otomatis akan diisi junta militer, yakni kementerian pertahanan, kementerian dalam negeri, dan kementerian urusan perbatasan.
GUARDIAN | BBC | ABC NEWS | YON DEMA
Berita terkait
Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta
17 hari lalu
Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.
Baca SelengkapnyaSekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar
32 hari lalu
Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting
Baca SelengkapnyaJunta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional
43 hari lalu
Junta Myanmar mengumumkan bahwa pemilu Myanmar berikutnya berpotensi tak diselenggarakan secara nasional.
Baca SelengkapnyaRumah Aung San Suu Kyi di Myanmar Dilelang, Tapi Tak Ada yang Menawar
48 hari lalu
Rumah besar di tepi danau tempat pemimpin demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi menghabiskan bertahun-tahun sebagai tahanan rumah dilelang pada Rabu
Baca SelengkapnyaKomisi Tinggi HAM PBB: Akses Junta Myanmar terhadap Senjata dan Uang Harus Diputus
1 Maret 2024
Komisi Tinggi HAM PBB menyoroti isu yang masih berlangsung di Myanmar, yaitu kekuasaan junta Myanmar dan persekusi etnis Rohingya.
Baca SelengkapnyaPertama dalam Tiga Tahun, Pejabat Junta Myanmar Hadiri Pertemuan ASEAN di Laos
29 Januari 2024
ASEAN pada Oktober 2021 memutuskan bahwa hanya perwakilan nonpolitik dari junta Myanmar saja yang diperbolehkan hadir pada pertemuan ASEAN.
Baca SelengkapnyaPengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta
25 Januari 2024
Pengadilan di Myanmar melelang vila tempat mantan pemimpin dan ikon demokrasi Aung San Suu Kyi menghabiskan 15 tahun dalam tahanan rumah.
Baca SelengkapnyaJunta Myanmar Bebaskan 9,652 Tahanan, termasuk 114 Orang Asing
5 Januari 2024
Pemerintah junta Myanmar akan membebaskan banyak tahanan berdasarkan amnesti untuk memperingati hari kemerdekaan negara setiap 4 Januari.
Baca SelengkapnyaJunta Myanmar Hadapi Serangan Hebat dari Pemberontak di Tiga Negara Bagian
16 November 2023
Junta Myanmar juga menyerukan kepada warganya yang memiliki pengalaman militer untuk siap bertugas.
Baca SelengkapnyaKalah dari Aliansi Pemberontak, Junta Myanmar Hadapi Ujian Terbesar Sejak Kudeta
11 November 2023
Aliansi pemberontak telah merebut sebagian wilayah utara dari junta Myanmar, sebuah kemenangan paling signifikan sejak kudeta 2021.
Baca Selengkapnya