Korea Selatan Konfirmasi Kasus Zika Pertama  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 22 Maret 2016 17:15 WIB

Guilherme Soares Amorim, yang lahir dengan microcephaly sedang diukur kepalanya oleh ibunya Germana Soares dirumahnya di Ipojuca, Brasil, 1 Februari 2016. WHO menyatakan darurat kesehatan internasional, karena lonjakan jumlah bayi cacat yang lahir di Amerika Selatan "diduga kuat" disebabkan oleh virus Zika. REUTERS/Ueslei Marcelino

TEMPO.CO, Seoul - Korea Selatan melaporkan kasus virus Zika pertama di negara itu hari ini. Zika merupakan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dan diduga menjadi penyebab bayi lahir cacat (kepala mengecil) dan masalah kesehatan lainnya.

Virus tersebut terdeteksi pada seorang pria berusia 43 tahun yang baru saja kembali dari Brasil. Dia didiagnosis mengidap virus Zika setelah menderita demam, nyeri otot, dan ruam. Hal tersebut disampaikan oleh pusat pengendalian dan pencegahan penyakit yang dikelola negara.

Seperti dilansir BBC, Selasa, 22 Maret 2016, pria itu kini tengah dirawat di Kota Gwangju. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan menyatakan orang yang terinfeksi telah dikarantina dan tengah menyelidiki perjalanannya ketika kembali dari Brasil.

Penyebaran virus ini pertama kali merebak di Amerika Selatan dan Karibia, dengan Brasil mencatat kasus tertinggi. Namun virus tersebut kini menyebar hampir ke seluruh dunia, termasuk beberapa kasus yang dilaporkan di beberapa negara di Asia.

Guardian melaporkan, hingga kini, virus tersebut telah menjadi wabah di lebih dari 40 negara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 1 Februari lalu menyatakan penularan virus Zika sebagai darurat kesehatan publik global. Zika dilaporkan memiliki kaitan dengan lonjakan jumlah bayi yang lahir dengan kepala abnormal kecil atau microcephaly. Juga adanya kenaikan sindrom neurologis langka, Guillain-Barré, yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian.

Meskipun belum ada bukti yang menunjukkan keterkaitannya, beberapa kasus microcephaly terhubung dengan Zika. Beberapa penelitian pun menyebutkan ada hubungan walaupun hanya 1 persen

Brasil mencatat lebih dari 860 kasus microcephaly dan menyatakan sebagian besar terkait dengan ibu yang menderita Zika. Negara itu juga menyelidiki lebih dari 4.200 kasus dugaan microcephaly.

GUARDIAN | BBC | REUTERS | YON DEMA






Berita terkait

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

52 menit lalu

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

Indonesia mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

2 jam lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

Laga timnas putri Korea Utara U-17 lawan Korea Selatan menjadi laga pembuka Piala Asia Putri U-17, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

12 jam lalu

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

Suap tas Dior istri Presiden Korsel yang mengguncang membuat jaksa agung turun tangan. Tim dibentuk untuk menyelidiki kasus ini.

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

14 jam lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

2 hari lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

2 hari lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

3 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

4 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

4 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya