Pesawat FlyDubai Meledak, 62 Penumpang Tewas Seketika  

Minggu, 20 Maret 2016 10:59 WIB

Petugas memeriksa puing-puing badan pesawat FlyDubai usai jatuh di bandara Rostov-On-Don, Moskow, Rusia, 19 Maret 2016. Diketahui pesawat yang berbasis di Dubai tersebut mengalami kecelakaan usai mencoba pendaratan dengan kondisi jarak pandang yang minim. REUTERS

TEMPO.CO, Moskow - Jatuh dan meledaknya pesawat milik maskapai penerbangan FlyDubai di bandara di Rostov-on-Don, Rusia, Sabtu kemarin, menewaskan 62 penumpang seketika. Meskipun penyebab jatuhnya pesawat belum diketahui, sejumlah ahli dan pemerintah menduga angin kencang menjadi alasannya.

"Penyebab jatuhnya pesawat adalah kuatnya embusan angin yang mendekati level badai,” kata Gubernur Rostov Vasily Golubev, seperti dilansir dari LA Times, Ahad, 20 Maret 2016.

Rekaman CCTV menunjukkan pesawat mendarat dalam posisi cenderung condong kemudian meledak. Ledakan tersebut hingga meninggalkan lubang di landasan pacu dan melumat pesawat.

Hancurnya badan pesawat dan penumpang akibat ledakan itu membuat proses identifikasi menjadi lama dan sulit. Namun investigator mengatakan rekaman di kokpit dan data penerbangan lainnya berada dalam kondisi yang memuaskan.

Menteri Situasi Darurat Rusia Vladimir Puchkov mengatakan pesawat yang jatuh berjenis Boeing 737-800 dan dioperasikan FlyDubai. Pesawat mengangkut tujuh kru dan 55 penumpang yang kebanyakan warga Rusia. Empat orang di antaranya merupakan anak-anak. FlyDubai telah mengkonfirmasi tak ada yang selamat dalam peristiwa tersebut.

CEO FlyDubai Ghaith al-Ghaith mengatakan pilot pesawat yang jatuh berasal dari Cyprus dan Spanyol. Mereka masing-masing memiliki pengalaman terbang selama 5.965 and 5.769 jam. Kru kabin terdiri atas dua warga Rusia serta warga Seychelles, Kolombia, dan Kyrgyzstan.

Para ahli mengatakan beberapa pesawat mengalami masalah ketika hendak mendarat pada hari kejadian. Sebuah pesawat bahkan mencoba mendarat tiga kali sebelum akhirnya memutuskan mendarat di bandara lain.

Berdasarkan data cuaca yang dilaporkan televisi nasional Rusia, angin di level darat tidak terlalu berbahaya saat FlyDubai mencoba mendarat pertama kalinya. Namun angin pada ketinggian 500 meter atau 1.640 kaki ke atas mendekati kecepatan badai, yaitu sekitar 30 meter per detik atau 67 mph. Setelah pesawat jatuh, angin di dekat permukaan mencapai 22 meter per detik atau 49 mph, dan bisa lebih kuat di ketinggian.

Juru bicara Flightradar24, Ian Petchenik, mengatakan pesawat FlyDubai gagal mendarat dan berputar di udara sekitar dua jam sebelum kembali mencoba mendarat. Data Flightradar24 menunjukkan pesawat mulai naik lagi setelah berputar. Lalu pesawat tiba-tiba jatuh dalam posisi vertikal dengan kecepatan 6.400 meter per menit.

“Jatuhnya pesawat itu tidak bisa dikontrol,” ujar pilot veteran Rusia, Sergei Kruglikov. Ia mengatakan perubahan kecepatan angin dan arah yang tiba-tiba dapat menyebabkan sayap pesawat kehilangan kekuatan untuk mengangkatnya.

LA TIMES | VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

12 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

3 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

4 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

5 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

6 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

6 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya