Ledakan di Ankara, Turki Tahan 11 Tersangka Pengeboman

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 15 Maret 2016 13:32 WIB

Petugas medis menggotong seorang warga yang terluka akibat ledakan bom mobil yang meledak di pusat ibu kota Turki, Ankara, 13 Maret 2016. Hingga saat ini diketahui, terdapat 34 orang tewas atas aksi tersebut, dan dua diantaranya diduga merupakan pelaku. AP Photo

TEMPO.CO, Ankara - Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan pemerintah sudah menahan sebelas tersangka yang terkait dengan pengeboman di Ankara, Minggu, 13 Maret 2016, yang menewaskan 37 nyawa.

Davutoglu juga memberi tahu wartawan bahwa ada pertanda kuat yang menyebutkan serangan teror itu dilakukan pemberontak Kurdi.

Pada Senin, pemerintah Turki bereaksi dengan memerintahkan pesawat militer membombardir basis pemberontak Kurdi di wilayah pegunungan di utara Irak, setelah Ankara mengklaim memiliki bukti para pemberontak itu bertanggung jawab melakukan serangan bom bunuh diri tersebut.

Davutoglu menambahkan, tes DNA untuk mengidentifikasi dua pelaku bom bunuh diri juga tetap akan dilanjutkan. Pemimpin itu juga menyatakan pemerintah bertekad melawan pemberontak sehingga mereka dikalahkan.

Kantor berita resmi Anadolu melaporkan bahwa polisi menahan empat orang di tenggara Turki semalam lantaran kendaraan yang mereka pakai digunakan dalam serangan bom mobil kemarin. Anadolu, yang mengutip sumber keamanan, menyebutkan empat orang ditahan di Kota Sanliurfa yang terletak di utara perbatasan Suriah, setelah menemukan kendaraan itu dibeli dari showroom mobil di sana.

Seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin, 14 Maret 2016, empat tersangka itu dibawa ke Ankara.

Straits Times melaporkan bahwa seorang pejabat Turki mengatakan pada Senin bahwa salah satu pengebom diyakini sebagai seorang wanita yang memiliki hubungan dengan Partai Pekerja Kurdi (PKK). Sumber di kepolisian mengatakan potongan tangan wanita itu ditemukan 300 meter dari lokasi ledakan.

Bukti yang diperoleh sejauh ini menunjukkan perempuan tersebut lahir pada 1992 dan berasal dari timur Kota Kars, dekat perbatasan Armenia, dan telah bergabung dengan kelompok militan pada 2013. Adapun tersangka kedua adalah warga negara Turki, laki-laki, juga dengan link PKK.

Para pemimpin dunia mengutuk serangan itu, termasuk Perdana Menteri Inggris David Cameron yang menyebut serangan itu “mengejutkan”. Sedangkan Menteri Luar Prancis mengatakan serangan tersebut sebagai “serangan pengecut”.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangan itu tidak manusiawi. Adapun Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg meminta anggota badan tersebut bersatu dengan Turki untuk melawan terorisme.

STRAITS TIMES | ANADOLU AGENCY | YON DEMA

Berita terkait

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

26 Oktober 2017

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.

Baca Selengkapnya

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

4 Agustus 2017

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.

Baca Selengkapnya

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

18 Juli 2017

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya

Baca Selengkapnya

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

7 Juli 2017

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

7 Juli 2017

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.

Baca Selengkapnya

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

19 Juni 2017

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

16 Juni 2017

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.

Baca Selengkapnya

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

16 Juni 2017

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington

Baca Selengkapnya

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

3 Juni 2017

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

2 Juni 2017

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.

Baca Selengkapnya