PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

Reporter

Editor

Sabtu, 12 Maret 2016 06:34 WIB

Wanita dari etnis Nuer kembali ke desa mereka setelah berjalan sepanjang hari melalui jalan berlumpur dan tergenang air untuk menjual tas arang bagi pengungsi di kamp Misi PBB, Bentiu, Sudan Selatan, 20 September 2014. (AP/Matthew Abbott)

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah laporan lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebutkan ratusan perempuan dijadikan upah dan boleh diperkosa oleh aliansi milisi sebagai upah mereka membantu militer pemerintah Sudan Selatan.

Dalam laporan tersebut dinyatakan, tim investigasi menemukan sebanyak 1.300 perempuan bernasib malang. "Mereka diperkosa di negeri kaya minyak itu tahun lalu." PBB mengatakan, kelompok bersenjata itu sengaja melakukan kebijakan "bumi hangus" dengan sasaran warga sipil untuk dibunuh dan diperkosa.

Pemerintah Sudan Selatan menolak militernya menjadikan warga sipil sasaran serangan, namun berjanji akan melakukan invstigasi.

Menurut sebuah laporan PBB yang diterima media massa sebagaimana diwartakan BBC, kelompok milisi beroperasi di bawah kebijaksanaan, "Lakukan apa yang kamu bisa dan ambil yang kamu mau." Perintah ini diartikan mereka diperbolehkan memperkosa, menculik perempuan dan gadis sebagai bayaran.

"Mereka juga boleh merampok hewan ternak penduduk dan mencuri harta lainnya."

Salah seorang perempuan yang ditemui oleh Komisi Tinggi untuk Hak Asasi Manusia PBB, Zeid Ra'ad Al Hussein, mengatakan, dia melihat anak gadisnya berusia 15 tahun diperkosa bergantian oleh 10 tentara setelah suaminya tewas dibunuh.

Kesaksian lainnya menerangkan, dia melihat perempuan dipaksa telanjang dan diperkosa oleh lima anggota tentara di depan anak-anaknya di jalan raya. "Sejumlah saksi mata mengatakan kepada penyelidik PBB, beberapa perempuan diculik dan dijadikan budak seks di barak milter."

Ak Hussein menambahkan, sepertinya perempuan muda menjadi target khusus dan diperkosa. "Pelaku bakal menembak mati orang yang menyaksikan perkosaan oleh tentara."

PBB mengatakan, mereka mendapatkan laporan bahwa anak-anak gadis pasukan pemerintah dan sekutu pendukungnya menjadi sasaran perkosaan. Laporan itu juga menyebutkan, pelaku aksi sadis itu adalah kelompok pembemberonta. "Mereka juga dituding melanggar hak asasi manusia."

Juru bicara Presiden Salva Kiir, Ateng Wek Ateng, mengatakan kepada BBC, tidak ada kelompok milisi yang bergabung bersama pasukan pemerintah. "Penyelidik mempercayai kelompok anti-pemerintah, sementara pemerintah memerangi orang-orang berseragam bukan warga sipil," ucapnya kepada BBC.

BBC | CHOIRUL AMINUDDDIN


Berita terkait

Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

21 Juni 2017

Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

Sudan sepakat menerima permintaah Yaman.

Baca Selengkapnya

Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

1 April 2017

Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

PBB mengkategorikan pembakaran rumah penduduk sebagai genosida.

Baca Selengkapnya

TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

27 Februari 2017

TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

Festival tersebut bertujuan menghibur para pelaksana misi perdamaian di Sudan di sela kegiatan rutin.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

21 Februari 2017

Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

Wakil Menlu Abdurrahman Fachir memastikan polisi RI yang dituduh menyelundupkan senjata di Sudan akan dipulangkan.

Baca Selengkapnya

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

5 Februari 2017

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

Kekerasan melanda desa-desa, perempuan diculik dan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

13 Januari 2017

Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

Menurut Menteri Pertahanan Kuol Manyang Juuk, Sudan Selatan memang sudah tak perlu lagi pasukan PBB untuk melindungi pasukan regi

Baca Selengkapnya

Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

21 Juni 2016

Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

Para mahasiswa itu dicokok saat berlangsung kerusuhan di Univeritas Khartum yang melibatkan mahasiswa dan pasukan keamanan.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

7 November 2015

Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

Bayi perempuan itu ditemukan ketika pasukan keamanan dan wartawan tengah berusaha mencari kotak hitam

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

4 November 2015

Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

Cuaca buruk menyulitkan petugas mencari korban lainnya.


Baca Selengkapnya

Akhiri Konflik, Sudan Selatan Berdamai dengan Pemberontak  

27 Agustus 2015

Akhiri Konflik, Sudan Selatan Berdamai dengan Pemberontak  

Dihadiri para pemimpin Afrika.

Baca Selengkapnya