Diprotes, Petisi Tolak Islam Agama Resmi Bangladesh

Reporter

Jumat, 11 Maret 2016 16:18 WIB

Jutaan Muslim Bangladesh berkumpul di tepi sungai Turag untuk berdoa dalam hari terakhir pertemuan tahunan umat Islam di Tongi, Dhaka, Bangladesh, 17 Januari 2016. Pertemuan tahunan ini merupakan pertemuan umat Islam terbesar di dunia setelah pelaksanaan Haji. AP Photo/A.M. Ahad

TEMPO.CO, Dhaka - Kelompok Islam garis keras di Bangladesh mengancam melancarkan protes besar-besaran jika pengadilan bertindak menghapuskan Islam sebagai agama resmi negara itu.

Bangladesh secara resmi sebenarnya adalah negara sekuler tetapi Islam menjadi agama resmi hampir tiga dekade. Lebih 90 persen penduduk beragama Islam, dengan Hindu dan Buddha menjadi agama minoritas utama.

Kemarahan umat Islam garis keras berawal dari petisi oleh kelompok sekuler yang menyatakan Islam sebagai agama resmi bertentangan dengan piagam sekuler Bangladesh dan mendiskriminasikan warga non Muslim.

Pengadilan Tinggi Bangladesh sedang mempertimbangkan petisi kelompok sekuler itu.

Kelompok Islam yang marah dengan langkah itu mendesak pengadilan menolak petisi tersebut pada sidang yang digelar tanggal 27 Maret mendatang. Mereka bahkan mengancam akan melakukan protes besar-besaran jika pengadilan menghapus status khusus Islam.

"Setiap langkah menghapus status Islam akan merendahkan dan memfitnah agama. Jelas, partai Islam, masyarakat dan ulama akan menentang langkah itu dengan mengadakan protes," kata Sekretaris Jenderal Partai Islamic Oikya Jote (IOJ), Mufti Mohammad Faezullah.

Bangladesh yang terletak di Asia Selatan dinyatakan secara resmi sekuler pada tahun 1971. Namun pada tahun 1988 penguasa militer menjadikan Bangladesh sebagai negara Islam dalam upaya untuk mengkonsolidasikan kekuasaan.

Pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina kini mencoba untuk membawa kembali sekularisme sebagai pilar konstitusi, tetapi berjanji tidak akan meratifikasi undang-undang apapun yang bertentangan dengan prinsip utama agama.

NDTV|ARAB NEWS|YON DEMA

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

4 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

8 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

16 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

39 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

48 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

8 Maret 2024

Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

Umar Syarif, 56 tahun, sudah 24 tahun berada di Rumah Detensi Imigrasi Jakarta. WNA asal Bangladesh ini sudah betah dan tak ingin pulang

Baca Selengkapnya

Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

1 Maret 2024

Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

Sedikitnya 46 orang tewas dan 22 lainnya luka parah di ibu kota Bangladesh, Dhaka, setelah kebakaran besar terjadi di sebuah restoran.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

1 Maret 2024

Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

Kebakaran hebat melanda sebuah restoran di gedung berlantai 6 di Bangladesh. Banyak korban tewas.

Baca Selengkapnya

Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

17 Februari 2024

Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

Setiap pengungsi Rohingya diharuskan membayar 100 ribu taka atau setara Rp 15,7 juta kepada 3 tersangka untuk pergi ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

14 Polisi Perbatasan Myanmar Kabur ke Bangladesh, Ada Apa?

5 Februari 2024

14 Polisi Perbatasan Myanmar Kabur ke Bangladesh, Ada Apa?

Sebanyak 14 anggota polisi penjaga perbatasan Myanmar melarikan diri ke Bangladesh akibat meningkatnya bentrokan dengan Tentara Arakan

Baca Selengkapnya