Parlemen Myanmar Bahas Capres, Suu Kyi Seperti Sonia Gandhi?  

Reporter

Kamis, 10 Maret 2016 08:42 WIB

Pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi, berbicara dalam kampanye partai National League for Democracy (NLD) di Yangon, Myanmar, 1 November 2015. Pemilihan umum Myanmar akan digelar pada 8 November mendatang. AP/Khin Maung Win

TEMPO.CO, Rangoon - Parlemen Myanmar bersama perwakilan militer di parlemen hari ini memilih tiga calon wakil presiden untuk selanjutnya akan dipilih di Union Parliament sebagai presiden.

Partai pemenang pemilu, Liga Nasional Demokrasi (NLD), memilih dua dari tiga calon wakil presiden. Seperti dikutip dari Irrawaddy, 9 Maret 2016, ada sembilan nama yang dijagokan sebagai calon wakil presiden yang akan dipilih di parlemen hari ini.

Sembilan nama itu memiliki latar belakang berbeda, mulai mantan tentara, dokter, mantan tahanan politik, orang kepercayaan pemimpin, hingga pendiri NLD, Aung San Suu Kyi. Namun sebagian besar nama adalah mantan militer yang bergabung dengan kelompok oposisi Suu Kyi.

Baca juga: Gagal Mencalonkan Diri, Aung Suu Kyi Siap Menjadi Menteri

Seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 10 Maret 2016, nama Suu Kyi menjadi spekulasi apakah akan dipilih atau tidak dalam pembahasan di parlemen hari ini.

Merujuk pada konstitusi Myanmar, Suu Kyi, yang bersuamikan warga Inggris dan dua anaknya juga berkewarganegaraan sama seperti ayahnya, dilarang menjadi presiden.

Namun Suu Kyi, 70 tahun, bersumpah akan menjalankan pemerintahan melebihi seorang presiden bagi Myanmar. Pernyataannya menimbulkan spekulasi. Sumpah itu ia sampaikan saat NLD resmi memenangkan pemilu Myanmar akhir tahun lalu.

Ada yang menyatakan Suu Kyi bisa berperan di balik layar dalam pemerintahan nanti, dan presiden yang dipilih akan berperan sebagai bonekanya.

Baca juga: Korea Utara Klaim Punya Senjata Nuklir Mini

Namun ada yang menyarankan Suu Kyi berperan seperti Sonia Gandhi, janda mantan Perdana Menteri India Rajiv Gandhi. Sonia, lahir di Italia, menjadi pemimpin Partai Kongres Nasional. Ia menjadi pemimpin tertinggi partai tanpa memiliki peran di pemerintahan.

Ada dugaan lain Suu Kyi akan memilih menjadi menteri luar negeri. Sistem politik Myanmar yang kompleks belum memberi satu kejelasan bagi Suu Kyi.

IRRAWADDY | CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

5 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

11 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

12 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

14 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

14 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

15 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

17 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

18 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya