Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad melambaikan tangan pada demonstran saat berada di antara pengunjuk rasa pro-demokrasi "Bersih" di Kuala Lumpur, 30 Agustus 2015. Mahathir, bergabung bersama para pengunjuk rasa pada hari kedua, untuk menggulingkan PM Najib Razak karena skandal ekonomi. AP
TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Mantan Perdana Menteri Mahathir Mohammad menggalang kekuatan di antara partai-partai oposisi untuk mendukungnya memaksa Perdana Menteri Najib Razak mundur. Sejumlah tokoh oposisi memastikan hal tersebut. Salah satunya Chua Tian Chang, atau yang dikenal sebagai Tian Chua.
Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat sekaligus anggota Parlemen bagi Konstituen Batu Kuala Lumpur itu menyatakan Mahathir mengusulkan partai-partai oposisi dan partai pemerintah bersatu menjatuhkan Najib.
"Mahathir mengusulkan partai-partai oposisi dan pemerintahan bekerja sama menjatuhkan Najib," kata Tian Chua menjawab pertanyaan Tempo, kemarin. Ketika ditanya Tempo apakah jumlah suara dari pendukung Mahathir dan oposisi di Parlemen cukup banyak untuk menggulingkan Najib dalam sebuah mosi pemakzulan (impeachment), Tian Chua menyatakan bukan langkah seperti itu yang akan mereka galang.
"Belum tiba waktunya untuk impeachment. Belum cukup kekuatan untuk itu. Kami akan melakukan mobilisasi rakyat untuk menjatuhkan Najib," kata Tian Chua.
Para pendukung gerakan tersebut merupakan front bersatu yang luas, bukan hanya dari kalangan oposisi, melainkan juga aktivis. Adapun rencana mobilisasi akan dilakukan dalam waktu secepatnya. Politikus UMNO anti-Najib yang tidak mau disebut namanya kepada Tempo memastikan gabungan oposisi dan aktivis bersama kalangan pro-Mahathir mencapai sekitar 1.000 pemimpin yang siap mendesak Najib mundur.
“Semua setuju menggabungkan kekuatan untuk memulihkan Negara Malaysia serta memerangi korupsi dan penyelewengan,” kata politikus tersebut. Seluruh oposisi, menurut dia, baik dari Partai Keadilan Rakyat (PKR), Amanah, Democratic Action Party (DAP), maupun separuh anggota partai Pan Malaysian Islamic (PAS), telah mendukung gagasan tersebut.
Dia mengungkapkan, Jumat pekan ini, 1.000 pemimpin yang terdiri atas pejabat UMNO, oposisi, dan akivis pelajar, akan menandatangani sebuah memorandum untuk mendesak PM Najib mundur. Penandatanganan itu akan dilakukan dalam sebuah pertemuan tertutup.