TEMPO.CO, Teheran - Kaum reformis dan moderat unggul sementara dalam pemilihan anggota parlemen di Iran yang digelar pada Jumat, 26 Februari 2016. Hasil ini membuat jalan lempang bagi Presiden Hassan Rouhani yang dikenal moderat untuk menjalankan roda pemerintahan.
Pemilihan anggota parlemen sekaligus Dewan Ulama atau Dewan Ahli tersebut untuk pertama kalinya diselenggarakan di Iran sejak negeri itu menandatangani kesepakatan energi nuklir dengan negara-negara superkuat tahun lalu.
Pada pilihan raya ini, kaum reformis memiliki kesempatan lebih besar mengubah demokrasi di Iran, sementara bagi kaum moderat, ini peluang bagus memberikan sokongan kepada presiden yang dianggap berhaluan moderat. Presiden Rouhani dipandang sebagai pemimpin yang telah membawa Iran bebas dari sanksi internasional sebagaimana hasil kesepakatan bersejarah musim panas tahun lalu.
Sekitar 55 juta dari 80 juta penduduk Iran berhak memilih meskipun angka partisipasi warga dan data statistik belum diketahui berapa yang ikut dalam pemilihan umum ini. Menteri Dalam Negeri Iran, Rahmani Fazli, memperkirakan hasil perhitungan suara akan diketahui pada Kamis, 3 Maret 2016. "Angka penghitungan suara pada Kamis depan sekitar 70 persen," ujarnya, sebagaimana dilaporkan Al Jazzera.
Pencoblosan ditutup pada Jumat tengah malam, 26 Februari 2016, waktu setempat, selanjutnya petugas pemilihan menghitung hasil pencoblosan yang masuk di kotak tempat pemungutan suara (TPS). Dari suara yang telah dihitung, kaum reformis unggul di sejumlah TPS. Demikian pula pendukung moderat konservatf, mereka melewati perolehan kelompok garis keras.
Wartawan Al Jazeera, JonahHull, yang melaporkan dari Teheran, mengatakan, kaum reformis dan moderat meraih kemenangan hampir di seluruh TPS ibu kota, tak satu pun calon anggota parlemen dari kelompok mereka kalah suara. Demikian juga TPS di 50 kota kecil di Iran, hasil penghitungan suara pada Sabtu, 27 Februari 2016, mereka unggul.
"Hasil pemilihan umum ini sebagai sebuah pertarungan antara kelompok konsevatif menghadapi kaum reformis dan moderat. Iran diharapkan lebih terbuka dengan reformasi ekonomi, sementara kaum konservatif masih menguasai bidang agama, dimana pemikiran lama masih tertanam di sana," ujar Hull.
Pemilih moderat, Behrooz Broum, mengatakan kepada Al Jazeera, dia ingin memiliki ekonomi dan kehidupan lebih baik, serta bersabahat dengn seluruh penduduk dunia.
Namun, dukungan terhadap kelompok konservatif tetap kuat di beberapa tempat. Zahra Ruzidar, salah seorang pemilih, mengatakan, dia sangat tidak percaya dengan Amerika Serikat. "Mereka menghina kami terus, meskipun kami jujur dan bersedia melakukan kesepakatan, mereka tetap mengancam kami. Kami tidak takut ancaman," kata Zahra kepada Al Jazeera.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN
Berita terkait
Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika
15 Oktober 2017
Iran megklaim memiliki Ayah Semua Bom yang lebih besar dan lebih berbahaya dibanding dengan bom milik Amerika, Ibu Semua Bom.
Baca SelengkapnyaEks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik
10 Oktober 2017
Iran Human Rights melaporkan aparat Iran yang melarang mantan Presiden Muhammad Khatami tampil di depan publik selama tiga bulan .
Baca SelengkapnyaTolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika
4 Oktober 2017
Juara catur Iran, Dorsa Derakhshani bergabung dengan Federasi Catur Amerika Serikat karena menolak mengenalkan jilbab.
Baca SelengkapnyaIran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman
30 Agustus 2017
Iran, pendukung milisi Syiah, Houthi, menuding Arab Saudi mendukung kelompok teroris dalam perang di Yaman.
Baca SelengkapnyaApple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store
27 Agustus 2017
Menteri Telekomunikasi Mohammad Javad Azari Jahromi mengatakan bahwa Apple harus menghormati konsumen Iran.
Baca SelengkapnyaParlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir
16 Agustus 2017
Parlemen Iran menyetujui penambahan anggaran negara usulan pemerintah untuk meningkatkan program rudal nuklir.
Baca SelengkapnyaIran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang
10 Agustus 2017
Aparat Iran menangkap peserta pesta setelah mereka mengunggah video acara tersebut ke sosial media
Baca SelengkapnyaAjarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran
10 Agustus 2017
Perempuan Iran dilarang menari di hadapan pria yang bukan keluarganya
Baca SelengkapnyaDituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait
21 Juli 2017
Pemerintah Kuwait secara resmi telah menutup misi diplomatik Iran untuk urusan budaya serta mengusir 15 diplomat dari negara itu.
Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan
17 Juli 2017
Hossein Fereydoun, adik Presiden Iran Hassan Rouhani, ditahan atas tuduhan korupsi.
Baca Selengkapnya