Oposisi Suriah Bersedia Menerima Gencatan Senjata  

Reporter

Selasa, 23 Februari 2016 17:21 WIB

Warga berkumpul dekat lokasi meledaknya dua bom di Zahra, Homs, Suriah, 21 Februari 2016. Masih belum jelas dalang di balik pemboman itu, namun Badan Pengamat Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) menjatuhkan kecurigaan terhadap kelompok militan ISIS. SANA via AP

TEMPO.CO, Damaskus - Organisasi payung oposisi utama Suriah dan kelompok pemberontak lainnya menyatakan setuju terhadap gencatan senjata sementara sepanjang tuntutan oposisi dipenuhi.

Komisi Negosiasi Tinggi (HNC) mengatakan dalam sebuah pernyataan mengenai isu gencatan senjata setelah mereka bertemu di Arab Saudi pada Senin dinihari, 22 Februari 2016, waktu setempat. "Oposisi menerima upaya gencatan senjata di Suriah yang diprakarsai oleh internasional," tulis Al Arabiya, Selasa, 23 Februari 2016.

Pengumuman kelompok oposisi itu disampaikan beberapa jam setelah Amerika Serikat dan Rusia setuju pada gencatan senjata baru untuk Suriah yang akan berjalan efektif pada Sabtu, 27 Februari 2016.

HNC mengatakan menerima gencatan senjata dengan syarat pemerintah Suriah mengakhiri pengepungan terhadap 18 area yang dikuasai pemberontak, membebaskan tahanan, dan menghentikan serangan udara serta gempuran artileri.

Perundingan damai secara tidak langsung antara pemerintah Suriah dan HNC terhenti pada 3 Februari 2016, karena pasukan pemerintah meningkatkan skala serangannya terhadap posisi pemberontak.

AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya