Artileri Turki Kembali Tembaki Wilayah Suriah  

Reporter

Rabu, 17 Februari 2016 11:59 WIB

Pasukan penjaga kehormatan, membawa jenazah pilot Oleg Peshkov yang baru saja tiba di bandara militer Chkalovsky, Moskow, Rusia, 30 November 2015. Pilot Russia tersbeut tewas saat mengendalikan pesawat tempur SU-24 dan ditembak jatuh di Turki pekan lalu. REUTERS

TEMPO.CO, Ankara - Artileri Turki kembali menembaki wilayah Suriah. Demikian dikatakan sumber militer kepada kantor berita Reuters, Selasa, 16 Februari 2016. Sumber militer itu melanjutkan, ini merupakan penembakan hari keempat yang dilancarkan oleh militer Turki.

Turki, Senin, 15 Februari 2016, memperingatkan milisi Kurdi di sebelah utara Suriah agar tidak berhadapan dengan reaksi keras jika mereka mencoba menguasai kota di dekat perbatasan Turki. Turki juga menuduh Rusia jelas-jelas sebagai penjahat perang setelah serangan misilnya di utara Suriah membunuh sejumlah warga sipil.

Serangan ofensif didukung serangan jet tempur Rusia dan milisi Syiah Iran telah membawa pasukan Suriah masuk ke wilayah Turki sejauh 25 kilometer. Milisi Kurdi YPG—dituding oleh Turki sebagai pasukan pemberontak—telah memanaskan situasi. Mereka merebut wilayah Suriah dari pemberontak yang berada di sepanjang perbatasan.

Sekitar 50 orang tewas ketika misil menghantam sedikitnya lima fasilitas kesehatan dan dua sekolah di kawasan yang dikuasai pemberontak Suriah pada Senin, 15 Februari 2016. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, serangan itu jelas melanggar hukum internasional.

Al Arabiya dalam laporannya, Selasa, 17 Februari 2016, menulis, setidaknya 14 orang terbunuh di utara Kota Azaz, kawasan terakhir yang dikuasai pemberontak sebelum perbatasan dengan Turki ketika beberapa misil menghantam rumah sakit sanak dan sekolah untuk para pengungsi. Misil tersebut juga menyasar sebuah rumah sakit di Kota Marat Numan di Provinsi Idlib, selatan Aleppo.

Perdana Menteri Turki Ahmet Davuoglu mengatakan sebuah misil Rusia menghantam sejumlah bangunan, menyebabkan warga sipil banyak yang mati termasuk anak-anak. "Rusia melakukan kejahatan perang," kata Menteri Luar Negeri Turki.

Namun Menteri Kesehatan Rusia Veronika Skvortsova mengatakan serangan udara Rusia menargetkan infrastruktur Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Menurut dia, tidak ada alasan bagi Rusia menyerang fasilitas sipil di Idlib.

"Kami yakin serangan itu bukan dilakukan oleh pasukan pertahanan kami. Ini kontradiksi dengan ideologi kami," ujarnya di Jenewa. Duta Besar Suriah untuk Rusia mengatakan jet tempur Amerika Serikat bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Adapun penasihat keamanan Gedung Putih, Susan Rice, Senin, 15 Februari 2016, mengutuk keras serangan di utara Suriah. Dia mengatakan Iran bertolak belakang dengan komitmennya untuk mengurangi permusuhan sebagaimana disampaikan di depan negara-negara superkuat di Munich, Jumat pekan lalu.

AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

26 Oktober 2017

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.

Baca Selengkapnya

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

4 Agustus 2017

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.

Baca Selengkapnya

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

18 Juli 2017

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya

Baca Selengkapnya

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

7 Juli 2017

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

7 Juli 2017

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.

Baca Selengkapnya

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

19 Juni 2017

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

16 Juni 2017

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.

Baca Selengkapnya

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

16 Juni 2017

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington

Baca Selengkapnya

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

3 Juni 2017

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

2 Juni 2017

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.

Baca Selengkapnya