Merkel Dukung Larangan Terbang di Langit Suriah  

Reporter

Selasa, 16 Februari 2016 14:31 WIB

Gambar yang diambil dari rekaman video yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan kapal angkatan laut Rusia meluncurkan rudalnya dengan target markas militan ISIS di Suriah, 20 November 2015. Rusia terus gempur Suriah melali serangan udara dan laut. REUTERS

TEMPO.CO, Berlin - Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan dukungan terhadap usul Turki tentang zona larangan terbang di atas langit Suriah.

"Dalam situasi saat ini akan sangat membantu jika diberlakukan zona larangan terbang di atas langit Suriah untuk meminimalkan serangan udara," kata Merkel, seperti dilansir dari Al-Arabiyah pada 16 Februari 2016.

Selain itu, menurut Merkel, tidak mungkin bernegosiasi dengan kelompok teroris Negara Islam Irak Suriah (ISIS), tapi mungkin bagi koalisi anti-Assad dan pendukungnya. Dengan demikian, negosiasi sangat mungkin dan harus dilakukan untuk mencapai kesepakatan yang akan membantu perdamaian.

Pernyataan Merkel dibuat setelah ada desakan dari dalam negerinya tentang penerimaan pengungsi yang begitu banyak. Bahkan dikhawatirkan pada tahun ini sebanyak 500 ribu pengungsi dari Timur Tengah akan membanjiri wilayah Jerman.

Saat ini terdapat 1,1 juta pengungsi dari wilayah konflik yang tinggal di Jerman. Publik Jerman semakin khawatir akan kehadiran pengungsi setelah serangkaian masalah terjadi yang disebabkan para pencari suaka tersebut. Terutama setelah insiden pelecehan seksual di Cologne.

Turki, yang sudah menjadi tuan rumah bagi sekitar 2,2 juta pengungsi Suriah, telah lama mengusulkan membentuk zona larangan terbang di wilayah perbatasan utara Suriah, tapi usul itu ditolak masyarakat internasional. Menurut Turki, larangan terbang diusulkan guna menciptakan zona aman di dalam wilayah Suriah, sehingga pengungsi bisa berlindung.

Beberapa solusi telah ditawarkan oleh dunia internasional untuk menghentikan krisis di Timur Tengah, tapi belum juga terlaksana.

Pada Jumat pekan lalu, para diplomat top dari sejumlah negara sepakat pada pertemuan di Munich, Jerman, tentang gencatan senjata selama seminggu di Suriah untuk menemukan cara mengakhiri konflik yang telah berjalan selama lima tahun. Namun keraguan tumbuh apakah kesepakatan dapat dihormati karena Turki menantang panggilan internasional dengan melakukan serangan terhadap pemberontak Kurdi di wilayah yang berbatasan dengan Suriah utara.

Serangan udara juga terjadi awal pekan ini terhadap tiga rumah sakit dan dua sekolah di Provinsi Idlib dan Aleppo, Suriah, yang menewaskan 50 orang.

AL-ARABIYAH | INDEPENDENT | YON DEMA

Berita terkait

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

8 jam lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

3 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

4 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

4 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

10 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

10 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

10 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

17 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

17 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

18 hari lalu

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.

Baca Selengkapnya