Ekonomi Jepang Melambat, Pasar Dunia Terpengaruh

Reporter

Senin, 15 Februari 2016 09:54 WIB

Menteri Ekonomi Jepang, Akira Amari memberikan statmen mengenai pengunduran dirinya pada konferensi pers di Tokyo, Jepang, 28 Januari 2016. Amari mengaku menerima uang dari seorang eksekutif perusahaan konstruksi tetapi mengatakan dia memberitahu para asistennya untuk mencatat uang itu sebagai sumbangan dana politik. REUTERS/Yuya Shino

TEMPO.CO, Tokyo - Ekonomi Jepang terkontraksi 1,4 persen pada kuartal akhir tahun lalu, setelah pengeluaran konsumsi masyarakat merosot tajam. Kondisi ekonomi seperti ini membuat para pembuat kebijakan sakit kepala karena pemulihannya bakal berat.

Kondisi ini menjadi tantangan bagi kantor Perdana Menteri Shinzo Abe terkait dengan mandeknya situasi ekonomi, pasar ekspor kehilangan momentum, dan kondisi ekonomi negara-negara ketiga yang masih lesu.

Menurut para pengamat, spekulasi pasar kian mendidih meskipun Bank of Japan memberikan amunisi bagus bagi para pelaku ekonomi. "Bank of Japan menurunkan suku bunga rendah bulan, tetapi hal itu tak membantu," kata pengamat ekonomi.

Data Kantor Kabinet menunjukkan Produk Nasional Bruto lebih besar daripada pasar sebagaimana diramalkan yakni turun hingga 1,2 persen, selanjutnya direvisi menjadi 1,3 persen dari kuartal sebelumnya. Anjloknya ekonomi pasar ini terjadi pada April-Juni 2015.

Konsumsi swasta yang mendorong kekuatan PNB hingga 60 persen, turun 0,8 persen adapun pasar media turun 0,6 persen. Kebijakan ekonomi Abe sampai sejauh ini tidak sanggup mendorong penguatan perekonomian Jepang.

Ada satu kebijakan yang membuat ada secercah harapan di Jepang, yakni anggaran belanja naik 1,4 persen sehingga mengubur ekspektasi pasar yang sebelumnya diperkirakan cuma 1,2 persen.

Sementara itu, permintaan domestik dipangkas 0,5 persen dari pertumbuhan PDB, sedankan permintaan ekspor barang naik 0,1 persen. Hal itu dipengaruhi oleh penurunan impor terkait dengan turunnya harga minyak dunia.

Bulan lalu, Bank of Japan menurunkan suku bunga acuan hingga di bawah nol. Kebijakan itu mengejutkan para investor. Langkah berani ini diharapkan dapat merangsang pertumbuhan ekonomi untuk menghadapi ancaman deflasi.

REUTERS | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

12 jam lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

1 hari lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

2 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

2 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

2 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

3 hari lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

3 hari lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya