Negara Eropa Mulai Mencemaskan Pengaruh Imigran Muslim

Reporter

Editor

Suseno TNR

Jumat, 12 Februari 2016 01:46 WIB

Aksi simpatik warga kepada para migran timur tengah di Kopenhagen, Denmark, 7 Oktober 2015. Kebijakan Denmark dianggap bertentangan dengan keputusan Jerman, Swedia, Yunani, dan Inggris. Pemerintah negara-negara tersebut berkomitmen untuk menampung lebih banyak pengungsi. REUTERS/Soeren Bidstrup

TEMPO.CO, Oslo - Sejumlah negara Eropa mulai mencemaskan pengaruh yang dibawa imigran ke negara mereka. Sebab, para imigran itu mayoritas dari negara-negara muslim yang memiliki latar budaya berbeda dengan mereka.

Kepala Polisi Keamanan Norwegia (SSP) Benedicte Bjornland mengingatkan, para imigran yang gagal berasimilasi dengan masyarakat barat, menimbulkan kerawanan sosial. Ujungnya, tidak mustahil terjadi kerusuhan sipil dan gelombang ekstremisme sayap kanan.

Selama konferensi keamanan dan pertahanan di Swedia, Bjørnland mengatakan lonjakan pencari suaka dari negara-negara muslim bisa berakibat bentrokan kekerasan. "Kami tidak bisa menerima begitu saja bahwa kelompok populasi baru secara otomatis beradaptasi dengan norma-norma dan peraturan dalam masyarakat Norwegia," kata Bjornland, dikutip dari laman Informationliberation, Selasa, 9 Februari 2016.

"Populasi baru tidak homogen, dan mereka dapat membawa perbedaan etnis atau agama dari tanah air mereka," ujanrya. Bjornland kemudian menegaskan jika masuknya massa imigran dapat memicu "radikalisasi" dan "lingkungan ekstrimis" di antara kelompok-kelompok anti-imigran.

Sementara itu, Anders Thornberg, kepala Layanan Keamanan Swedia, juga mengatakan bahwa negaranya berada di tingkat ancaman tertinggi kedua akibat kehadiran kelompok-kelompok muslim.

Baru-baru ini Kepala Angkatan Darat Norwegia Odin Johannessen, mengatakan bahwa Eropa harus siap melawan untuk mempertahankan nilai-nilai dari ancaman yang ditimbulkan oleh Islam radikal. Ia juga mengungkapkan bulan lalu bahwa kepala tentara Swedia Anders Blattmann telah memerintahkan pasukannya untuk mempersiapkan perang di Eropa.

Blattmann memperingatkan bahwa risiko kerusuhan sosial di Eropa tengah meningkat dan bahwa warga harus mempersenjatai diri. "Ancaman teror meningkat, perang hybrid sedang berjuang di seluruh dunia, prospek ekonomi yang suram dan arus migrasi yang dihasilkan dari pengungsi menjadi dimensi yang tak terduga," kata Blattmann.

Pakar keamanan di Jerman juga telah mengatakan kepada Kanselir Angela Merkel Oktober lalu bahwa kelompok kelas menengah telah menjadi "radikal" sebagai hasil dari kebijakan membuka perbatasan terhadap imigran dan bahwa gangguan dalam negeri bisa terjadi sebagai hasilnya.

INFORMATIONLIBERATION.COM | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Keris Abad 18 Ditemukan di Sungai Wales

5 Mei 2017

Keris Abad 18 Ditemukan di Sungai Wales

Keris peninggalan abad 18 ditemukan di sungai di Wales.

Baca Selengkapnya

Dukung Suriah, Rusia Bakal Kena Sanksi Negara G7

11 April 2017

Dukung Suriah, Rusia Bakal Kena Sanksi Negara G7

Sanksi Negara G7 terhadap Rusia diharapkan dapat mengakhiri krisis di Suriah.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Warga Turki di Eropa Miliki Lima Anak dan Beli Mobil Mewah

18 Maret 2017

Erdogan: Warga Turki di Eropa Miliki Lima Anak dan Beli Mobil Mewah

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan agar warga Turki yang tinggal di Eropa untuk memiliki minimal lima anak dan hidup mewah. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Erdogan Tuding Eropa Picu Perang Salib

17 Maret 2017

Erdogan Tuding Eropa Picu Perang Salib

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menuding negara-negara Eropa berupa membenturkan umat Kristen dan Islam seperti masa Perang Salib.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Turki: Perang Agama Dimulai dari Eropa

16 Maret 2017

Menteri Luar Negeri Turki: Perang Agama Dimulai dari Eropa

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu menyatakan Eropa sedang mengarah pada terjadinya perang agama.

Baca Selengkapnya

Kunjungi AS, Angela Merkel Didampingi Bos Siemens dan BMW  

14 Maret 2017

Kunjungi AS, Angela Merkel Didampingi Bos Siemens dan BMW  

Trump dijadwalkan bertemu dengan Merkel pada Selasa besok di Washington.

Baca Selengkapnya

Polling: Mayoritas Warga Eropa Tolak Imigran Negara Muslim

8 Februari 2017

Polling: Mayoritas Warga Eropa Tolak Imigran Negara Muslim

Hasil polling Chatham House menyebutkan, mayoritas warga Eropa menginginkan masuknya imigran dari negara-negara mayoritas muslim dihentikan.

Baca Selengkapnya

Calon Presiden Prancis Le Pen: 2017, Tahun Kebangkitan Eropa  

22 Januari 2017

Calon Presiden Prancis Le Pen: 2017, Tahun Kebangkitan Eropa  

Kandidat presiden Prancis Marine Le Pen mengatakan tahun 2016 merupakan tahun kebangkitan dunia Anglo-Saxon.

Baca Selengkapnya

Berita Hoax Ancam Pemilu di Eropa

2 Januari 2017

Berita Hoax Ancam Pemilu di Eropa

Eropa bersiap memerangi serangan-serangan dunia maya dan misinformasi seperti tampak di pemilu Amerika Serikat pada November lalu.

Baca Selengkapnya

Eropa Ramai-ramai Memerangi Berita Hoax

2 Januari 2017

Eropa Ramai-ramai Memerangi Berita Hoax

Negara-negara anggota Uni Eropa didesak membentuk jejaring lembaga-lembaga publik untuk memerangi beredarnya berita-berita palsu.

Baca Selengkapnya