Presiden Barack Obama, bersalaman dengan Presiden Joko Widodo saat pertemuaannya di Gedung Putih, Washington, 27 Oktober 2015. Ini merupakan kunjungan pertama Presiden Jokowi ke Amerika setelah menjadi Presiden. AP/Susan Walsh
TEMPO.CO, Honolulu - Pertemuan para kepala negara Asia Tenggara dan Amerika Serikat akan membahas sejumlah poin penting. Konferensi digelar di Sunnylands, Rancho Mirage, California, Amerika Serikat, pada 15-16 Februari 2016.
Dalam keterangan tertulis yang diperoleh Tempo, Wakil Penasihat Keamanan Amerika Serikat Ben Rhodes menyatakan beberapa agenda yang akan dibahas adalah masalah maritim, termasuk sengketa Laut Cina Selatan. "Amerika menekankan pentingnya menyelesaikan sengketa teritorial menggunakan norma-norma internasional dan hukum internasional, bukan dengan mengintimidasi negara-negara yang lebih kecil oleh negara besar," katanya, Selasa, 9 Februari 2016.
Agenda lainnya adalah ancaman terorisme. Setelah ledakan bom di Jakarta beberapa waktu lalu, terorisme dan Islamic State of Iraq and Levant (ISIL) menjadi ancaman nyata. "Mereka mencari pijakan di wilayah baru," ujar Rhodes.
Ia juga menekankan pembahasan Trans Pacific Partnership (TPP) antara Amerika Serikat dan negara-negara di ASEAN. Sejumlah negara sepakat menjalin kerja sama dengan Amerika Serikat melalui TPP, di antaranya Malaysia, Brunei, Vietnam, dan Singapura.
Presiden Joko Widodo akan menghadiri pertemuan tingkat tinggi tersebut. Namun tak ada rencana pertemuan khusus dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
