Foto Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak yang diedit dengan hidung badut. Malaysiakini.com
TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Karikatur yang menggambarkan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, menjadi tren berita internasiol setelah sejumlah seniman membaginya melalui versi online mereka.
"Karya seni tersebut menjadi topik terpopuler di media internet dunia," tulis BBC News Chanel.
Para seniman gambar serempak mengunggah ke jejaring media sosial karikatur Najib Razak sebagai bentuk solidaritas terhadap nasib seniman Fahmi Reza yang ditangkap polisi Malaysia dengan tuduhan melakukan hasutan. Sebelumnya, Fahmi mengunggah wajah Najib seperti badut ke media soaial.
"Apa yang terjadi ini adalah solidaritas kaum disain grafis," kata Fahmi kepada BBC melalui laman Facebook.
Sejumlah artis juga membuat poster solidaritas untuk Fahmi meskipun dia saat ini tidak dalam tahanan polisi. "Biasanya masyarakat menyampaikan pesan solidaritas ketika seseorang ditahan. Saya rasa, saya hanyalah seorang yang menerima mereka sebelum saya ditangkap."
Dia menambahkan, "Saya bukanlah seorang politisi, saya hanyalah seorang disain grafis. Saya berharap budaya ini terus berlanjut, tidak hanya untuk saya melainkan juga untuk siapa saja yang tertindas oleh pihak berwenang."
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.