Ke Prancis, Presiden Iran Hassan Rouhani Ingin Bernostalgia  

Reporter

Kamis, 28 Januari 2016 18:05 WIB

Presiden Iran, Hassan Rouhani. Simon Dawson/Bloomberg via Getty Images

TEMPO.CO, Paris - Presiden Iran Hassan Rouhani melakukan lawatan bersejarah ke Prancis pada Rabu petang, 27 Januari 2016, waktu setempat. Perjalanan resmi kenegaraan itu padat dengan jadwal pertemuan bisnis antara delegasi pengusaha Iran, yang dipimpin Presiden Rouhani, dan para pemimpin perusahaan top Prancis, serta penandatanganan pembelian 114 pesawat terbang jenis Airbus.

Namun, di balik kunjungan tersebut, Rouhani ingin memutar kenangan ketika 35 tahun silam ia memulai karier politiknya di pengasingan di kawasan pinggiran Paris barat. Pada 1978, setelah lulus sebagai sarjana hukum, Rouhani melancarkan kritik keras terhadap Syah Reza Pahlevi. Dia bergabung bersama Ayatullah Rahullah Khomeini di Neauphle-le-Château. Dari tempat ini, Khomeini menggelorakan revolusi melalui jaringan bawah tanah, rekaman kaset, dan fotokopi pesan tertulisnya.

Setelah revolusi Iran berhasil menumbangkan Syah Reza, Rouhani kembali ke Teheran pada 1979. Dia menjadi anggota parlemen dan menjadi bagian penting ketika perang dengan Irak meledak.

Kini, Rouhani telah berusia 67 tahun. Ia kembali ke Prancis sebagai seorang moderat dan reformis. Sebagai presiden, Rouhani ingin membangun kerja sama ekonomi dengan Prancis menyusul pencabutan sanksi internasional terhadap negerinya. Ini merupakan kunjungan pertama Presiden Iran ke Prancis dalam kurun 17 tahun.

Rouhani tiba di Prancis setelah melakukan lawatan tiga hari ke Italia untuk bertemu dengan Perdana Menteri Italia dan pemimpin Vatikan, Paus Fransiskus. Di Prancis, Presiden Iran akan bertemu dengan para pengusaha Prancis dan menjadi tuan rumah pertemuan warga negara Iran di sana. Belum begitu jelas apakah jadwalnya yang ketat itu memungkinkan Rouhani mengunjungi Neauphle-le-Château.

GUARDIAN | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

15 Oktober 2017

Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

Iran megklaim memiliki Ayah Semua Bom yang lebih besar dan lebih berbahaya dibanding dengan bom milik Amerika, Ibu Semua Bom.

Baca Selengkapnya

Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

10 Oktober 2017

Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

Iran Human Rights melaporkan aparat Iran yang melarang mantan Presiden Muhammad Khatami tampil di depan publik selama tiga bulan .

Baca Selengkapnya

Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

4 Oktober 2017

Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

Juara catur Iran, Dorsa Derakhshani bergabung dengan Federasi Catur Amerika Serikat karena menolak mengenalkan jilbab.

Baca Selengkapnya

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

30 Agustus 2017

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

Iran, pendukung milisi Syiah, Houthi, menuding Arab Saudi mendukung kelompok teroris dalam perang di Yaman.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

27 Agustus 2017

Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

Menteri Telekomunikasi Mohammad Javad Azari Jahromi mengatakan bahwa Apple harus menghormati konsumen Iran.

Baca Selengkapnya

Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

16 Agustus 2017

Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

Parlemen Iran menyetujui penambahan anggaran negara usulan pemerintah untuk meningkatkan program rudal nuklir.

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

10 Agustus 2017

Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

Aparat Iran menangkap peserta pesta setelah mereka mengunggah video acara tersebut ke sosial media

Baca Selengkapnya

Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

10 Agustus 2017

Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

Perempuan Iran dilarang menari di hadapan pria yang bukan keluarganya

Baca Selengkapnya

Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

21 Juli 2017

Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

Pemerintah Kuwait secara resmi telah menutup misi diplomatik Iran untuk urusan budaya serta mengusir 15 diplomat dari negara itu.

Baca Selengkapnya

Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

17 Juli 2017

Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

Hossein Fereydoun, adik Presiden Iran Hassan Rouhani, ditahan atas tuduhan korupsi.

Baca Selengkapnya