Hina Recep Erdogan, Guru Perempuan di Turki Dibui  

Reporter

Kamis, 21 Januari 2016 11:53 WIB

Para pendukung Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) meluapkan kegembiraannya saat merayakan hasil perhitungan sementara pemilu di Istanbul, Turki, 7 Juni 2015. Rakyat Turki pada Minggu mengikuti pemungutan suara untuk menentukan apakah Presiden Recep Tayyip Erdogan bisa memperkuat cengkeramannya yang kian kontroversial di negara tersebut. AP/Emrah Tazegul

TEMPO.CO, Ankara - Pengadilan di Turki, Rabu, 20 Januari 2016, menjatuhkan hukuman penjara kurang dari setahun terhadap seorang perempuan karena dianggap menirukan bahasa tubuh Presiden Recep Tayyip Erdogan saat kampanye pemilihan presiden pada 2014.

Penghinaan terhadap pejabat publik dianggap sebagai kejahatan di Turki. Erdogan, tokoh yang sangat populer di Turki, tidak bisa menoleransi kritik terhadap dirinya. "Perilaku guru perempuan itu ditanggapi dengan langkah hukum oleh Erdogan," tulis media lokal, Rabu, 20 Januari 2016.

Setelah melakukan perjalanan kampanye di Kota Aegean dari Ismir pada 2014, ketika Erdogan masih menjabat sebagai Perdana Menteri, dia mengecam keras perilaku guru perempuan tersebut. Menurut dia, gesture yang menirukan dirinya dilakukan pula oleh kelompok oposisi Partai Rakyat Republik (CHP).

"Hari ini saya tiba, sepertinya ada seorang perempuan di balkon," ucap Erdogan. "Dia membuat gesture bodoh dengan tangannya. Ke sanalah, mestinya Anda pergi bersama CHP, gesture tangan dan lengan Anda untuk mereka."

Guru perempuan itu, menurut laporan kantor berita Dogan, melakukan pembelaan diri di pengadilan karena merasa tidak bersalah. Namun dia dihukum selama 11 bulan 20 hari kurungan penjara.

Sebelumnya, pada awal pekan ini, sumber di kantor kepresidenan dan partai oposisi menerangkan, pengacara Erdogan mengajukan gugatan terhadap pemimpin oposisi karena menyebut Erdogan sebagai seorang diktator. Sedangkan pekan lalu, Erdogan mendesak jaksa penuntut umum menginvestigasi sejumlah akademikus yang menandatangani deklarasi berisi kritik terhadap aksi militer di wilayah Kurdi di selatan Turki.

Adapun pada Jumat, 15 Januari 2016, pasukan keamanan Turki menahan 27 akademikus lantaran dituding mempropagandakan terorisme. Erdogan menuduh lebih dari seribu cendekiawan kampus itu, termasuk akademikus Amerika Serikat Noam Chomsky, melakukan "Perbuatan gelap, jahat, dan brutal."

AL ARABIYA | CHORUL AMINUDDIN

Berita terkait

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

26 Oktober 2017

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.

Baca Selengkapnya

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

4 Agustus 2017

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.

Baca Selengkapnya

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

18 Juli 2017

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya

Baca Selengkapnya

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

7 Juli 2017

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

7 Juli 2017

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.

Baca Selengkapnya

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

19 Juni 2017

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

16 Juni 2017

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.

Baca Selengkapnya

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

16 Juni 2017

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington

Baca Selengkapnya

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

3 Juni 2017

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

2 Juni 2017

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.

Baca Selengkapnya