TEMPO.CO, Khyber Pakhtunkhwa - Tiga orang bersenjata dilaporkan masuk ke Universitas Bacha Khan di Pakistan dan melepaskan tembakan kepada para pelajar.
"Orang-orang bersenjata memasuki universitas di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa dan menembaki siswa serta guru di kelas dan asrama," demikian dilansir kantor berita Reuters, Rabu, 20 Januari 2016, mengutip stasiun televisi lokal.
Pejabat kepolisian setempat, Amjad Khan, yang berada di luar universitas, mengatakan mereka mendengar setidaknya dua ledakan. Tembakan juga masih terdengar di dalam kampus.
Serangan itu terjadi setahun lebih sejak Taliban menyerbu sebuah sekolah di Kota Peshawar, Pakistan, yang menewaskan 134 siswa.
Seperti diberitakan sebelumnya, belum ada kejelasan soal berapa banyak korban tewas dari pihak penyerang atau pelajar dan mungkin juga warga sipil. Namun jumlah korban diperkirakan akan terus meningkat.
Juru bicara militer, Letnan Jenderal Asim Bajwa, mengatakan di Twitter, empat penyerang tewas dan pasukan pemerintah mengambil alih semua bagian dan atap bangunan.
Staf administrasi dan siswa saat ini berada di lapangan universitas. Lima orang yang terluka sejauh ini telah dievakuasi dari kampus. Namun tak seorang pun dari 3.000 siswa dan 600 tamu di kampus terluka. Demikian dilaporkan media Pakistan, mengutip pesan audio Fazal Rahim Marwat, Wakil Rektor Universitas Bacha Khan.
REUTERS | MECHOS DE LAROCHA
Berita terkait
Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya
4 hari lalu
PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?
Baca SelengkapnyaDiserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini
13 hari lalu
Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu
Baca Selengkapnya10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?
19 hari lalu
Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama
Baca SelengkapnyaProfil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah
20 hari lalu
Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.
Baca SelengkapnyaJerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel
30 hari lalu
Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.
Baca SelengkapnyaRisiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel
31 hari lalu
Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.
Baca SelengkapnyaAsif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya
54 hari lalu
Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan
Baca SelengkapnyaPutusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang
6 Maret 2024
44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.
Baca SelengkapnyaPartai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan
5 Maret 2024
Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.
Baca SelengkapnyaBulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan
4 Maret 2024
Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri
Baca Selengkapnya