Obama Menangis Saat Bicara tentang Kepemilikan Senjata Api  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Rabu, 6 Januari 2016 06:14 WIB

Presiden A.S., Barack Obama. REUTERS/Saul Loeb

TEMPO.CO, Amerika Serikat - Presiden Amerika Serikat Barack Obama menitikkan air mata saat mengingat banyak anak Amerika yang menjadi korban penembakan massal. Di tengah keluarga yang tengah berduka, Obama menyatakan kekhawatirannya akan hal ini. Menurut dia, hal terberat dalam masa kerjanya adalah bergulat dengan peristiwa pada Desember 2012. Saat itu terjadi penembakan massal terhadap 20 anak dan enam orang dewasa di sebuah sekolah dasar di Newton, Connecticut.

"Setiap berpikir tentang anak-anak itu, saya marah," kata Obama sembari menitikkan air mata, seperti dilansir Reuters, 5 Januari 2016.

Kejadian tersebut, menurut Obama, sangat berbekas pada dirinya. Dengan alasan itu, dia berencana mengubah peraturan untuk memperketat kepemilikan senjata. Namun Obama gagal membujuk kongres untuk mewujudkan hal ini.

Rencana memperketat kepemilikan senjata api itu disampaikan Obama pada pekan lalu. Ia hanya ingin menunjukkan, hingga akhir kepemimpinannya, ia memegang kendali atas kepemilikan pasar. Namun pengetatan ini tidak bisa dilakukan tanpa seizin kongres.

Obama menetapkan tiga poin utama dalam penegakan kepemilikan senjata di Amerika Serikar. Pertama adalah harus mengklasifikasikan semua jenis penjualan dan distribusi. Semua penjual senjata diwajibkan mengecek latar belakang calon pembeli sebelum menjual senjatanya. Kedua, Obama menyarankan untuk meningkatkan akses pada kesehatan mental. Dan ketiga, latar belakang pembeli akan diperiksa.

REUTERS | MAWARDAH NUR HANIFIYANI




Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya