Tak Lagi Usir Pengungsi, Australia Tunduk pada Bali Process

Selasa, 22 Desember 2015 21:51 WIB

Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop (kiri) berbincang dengan Menlu, Retno Marsudi dalam pertemuan ketiga Dialog 2+2 Australia-Indonesia 2+2, Sydney, Australia, 21 Desember 2015. Getty Images/Jason Reed

TEMPO.CO, Sydney - Pemerintah Indonesia dan Australia menyepakati penanganan imigran (irregular movement of persons) dalam kerangka Bali Process. Melalui kerangka tersebut, penanganan imigran dilakukan dengan menyertakan negara asal imigran, negara transit dan negara tujuan.

Kesepakatan ini merupakan hasil pertemuan antara Menteri Luar Negeri dan Pertahanan (Forum 2 + 2) Indonesia-Australia yang digelar di Sydney, 21 Desember 2015. Sebagai tindak lanjut, Menlu Australia Julie Bishop menyatakan akan hadir di pertemuan Bali Process 2016 yang akan di gelar Maret tahun depan.

"Kami memperbarui komitmen kami melalui Bali Process. Australia dan Indonesia adalah co-host, kami akan bersama-sama menjadi tuan rumah pertemuan tingkat menteri pada Maret 2016," kata Menlu Bishop menanggapi pertanyaan wartawan Indonesia dalam konferensi pers Forum 2 + 2 di Sydney, Australia.

Isu imigran kerap menjadi ganjalan dalam hubungan Indonesia dan Australia. Pada pemerintahan sebelumnya yang dipimpin Perdana Menteri Tony Abbott, Australia menerapkan kebijakan "turn back the boat", atau mengusir perahu-perahu imigran yang mendekati wilayahnya kembali ke Indonesia.

Hal itu membuat Indonesia geram, karena kapal militer Australia beberapa kali melanggar batas laut Indonesia ketika mengusir kapal imigran. Kebijakan Abbot ini kini tak lagi disebut-sebut dalam pertemuan antar menteri di Sydney ini.

Forum Bali Process merupakan pertemuan yang khusus membahas upaya memberantas penyelundupan dan perdagangan manusia dan kejahatan transnasional terkait di wilayah Asia Pasifik dan sekitarnya. Pertemuan ini pertama kali digagas pada Februari 2002 dalam konferensi "Regional Ministerial Conference on People Smuggling, Trafficking in Persons and Related Transnational Crime" di Bali.

Awalnya agenda Bali Process fokus pada aspek teknis dalam membangun manajemen perbatasan negara anggota serta kapasitas kontrol negara. Termasuk memperkuat penegakkan hukum dalam kasus–kasus pemalsuan dokumen, pengimplementasian sistem perundang-undangan dan sistem visa dan berbagi pengalaman.

Saat ini, Bali Process beranggotakan lebih dari 50 negara dan beberapa organisasi internasional. Sejak pertengahan 2010, cakupan agenda Bali Process diperluas dengan permasalahan pengungsi, pergerakan ireguler dan sekunder, untuk menambah permasalahan penyelundupan dan perdagangan manusia.

NATALIA SANTI

Berita terkait

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

9 jam lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

11 jam lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

1 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

1 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

2 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

3 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

3 hari lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

4 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

5 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya