Payudara Grace Diratakan Agar Pria Tak Tergoda, Ini Kisahnya

Reporter

Selasa, 1 Desember 2015 20:49 WIB

Perempuan dan anak-anak yang diselamatkan oleh tentara Nigeria dari Pemberontak Boko Haram di sebuah kamp pengungsi di Yola, Nigeria, 3 Mei, 2015. Tentara Nigeria menyelamatkan 234 perempuan dan anak-anak dari hutan Sambisa di bagian timur laut negeri itu. AP/Sunday Alamba

TEMPO.CO, Ikom - Ketika Grace Tchami mulai menunjukkan tanda-tanda pubertas pada usia 9 tahun, ibunya yang berusaha untuk melindungi gadis kecil itu mulai melakukan penyiksaan. Setiap pagi, Tchami mengambil salah satu batu berat yang digunakan untuk menggiling makanan kemudian membakarnya hingga panas. Batu berat yang panas itu digunakan untuk menekan payudara Grace agar rata.

Di dapur kecil beratap bambu di belakang rumah, Grace ingat ibunya melakukan cara itu setiap hari selama tiga bulan. Kakak Grace akan memegang kakinya sehingga dia tidak bisa lari. Dalam keadaan sakit akibat siksaan, Grace harus berangkat ke sekolah dasar.

Kisah remaja 16 tahun itu terjadi di Kota Ikom, Nigeria selatan. Dia mengatakan telah mendapat bekas luka permanen dan masih mengalami trauma. Grace mengakui ibunya melakukan itu untuk membuat anak laki-laki tak menginginkannya. Dengan demikian, ia dapat terhindar dari hamil pada usia muda.

Grace tidak sendirian mengalami penyiksaan itu. Setrika payudara juga telah berlangsung selama bertahun-tahun di Kamerun. Namun tradisi yang sudah lama hilang itu kini kembali hidup di tengah masyarakat Kamerun untuk menjaga anak perempuan mereka dari tangan ekstremis brutal Boko Haram.

Dalam laporan hak asasi manusia Kamerun tahun 2014, yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, setrika payudara disamakan dengan praktek yang lebih umum dari mutilasi alat kelamin perempuan. "Prosedur ini untuk meratakan payudara seorang gadis muda dengan batu panas, panci besi, atau batu bata. Memiliki konsekuensi fisik dan psikologis berbahaya, yang meliputi nyeri, kista, dan abses," demikian menurut laporan HAM yang dikutip dari laman The Daily Beast, 1 Desember 2015.

Ternyata, tradisi setrika payudara tak hanya terjadi di Kamerun. PBB menyatakan tradisi setrika payudara telah diderita sekitar 3,8 juta wanita di seluruh dunia. Sedangkan pers lokal di Kamerun melaporkan bahwa hingga 50 persen anak perempuan menjalani prosedur yang sangat menyakitkan itu setiap hari.

Para pengamat mengatakan setrika payudara awalnya dilakukan dengan anggapan dapat meningkatkan air susu ibu. Namun pikiran itu kemudian berubah ketika kasus pemerkosaan dan kehamilan remaja merajalela. Para ibu mulai melakukan setrika payudara kepada anak perempuan mereka agar tidak menarik hasrat laki-laki untuk melakukan pelecehan seksual terhadap si anak.

Ironinya, tradisi setrika payudara kebanyakan dialami remaja perempuan dari keluarga miskin. Sedangkan remaja-remaja putri dari keluarga kaya mengenakan sabuk lebar untuk menekan payudara mereka agar tidak bertumbuh. Namun dua cara itu sama-sama menyiksa para remaja putri dan meninggalkan trauma panjang.

THE DAILY BEAST | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

35 hari lalu

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah

Baca Selengkapnya

Geng Kriminal Bersenjata di Nigeria Menculik 100 Orang

47 hari lalu

Geng Kriminal Bersenjata di Nigeria Menculik 100 Orang

Aksi penculikan massal ini dilakukan oleh geng kriminal bersenjata yang menuntut uang tebusan.

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

51 hari lalu

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.

Baca Selengkapnya

Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

51 hari lalu

Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

Satu dekade lalu, kelompok jihad Boko Haram pertama kali menculik 276 siswa dari sebuah sekolah perempuan di Chibok di Negara Bagian Borno, Nigeria.

Baca Selengkapnya

Penculik Minta Tebusan Rp 9,6 Miliar untuk Pembebasan 286 Murid di Nigeria yang Disandera

52 hari lalu

Penculik Minta Tebusan Rp 9,6 Miliar untuk Pembebasan 286 Murid di Nigeria yang Disandera

Penculik yang menyandera 286 pelajar dan staf sekolah dari sebuah sekolah di utara Nigeria menuntut uang tebusan Rp9,6 miliar.

Baca Selengkapnya

Dibesarkan dari Lahir, Singa Terkam Penjaga hingga Tewas

21 Februari 2024

Dibesarkan dari Lahir, Singa Terkam Penjaga hingga Tewas

Seekor singa jantan membunuh penjaga yang telah merawatnya dari bayi saat sedang diberi makan.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Profil Sebastien Haller, Pemain Kunci Pantai Gading Saat Raih Gelar Juara Piala Afrika 2023

12 Februari 2024

Profil Sebastien Haller, Pemain Kunci Pantai Gading Saat Raih Gelar Juara Piala Afrika 2023

Sebelum mengantar Pantai Gading juara Piala Afrika 2023, Sebastien Haller berjuang melawan kanker testis yang mengancam kariernya.

Baca Selengkapnya

CEO Access Bank Group dari Nigeria Tewas Sekeluarga dalam Kecelakaan Helikopter

11 Februari 2024

CEO Access Bank Group dari Nigeria Tewas Sekeluarga dalam Kecelakaan Helikopter

Enam orang dalam kecelakaan helikopter tersebut tewas di tempat, di mana satu di antaranya adalah CEO Access Bank Group bernama Herbert Wigwe.

Baca Selengkapnya

Prediksi Nigeria vs Pantai Gading di Final Piala Afrika 2023: Jadwal, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Susunan Pemain

11 Februari 2024

Prediksi Nigeria vs Pantai Gading di Final Piala Afrika 2023: Jadwal, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Susunan Pemain

Laga Nigeria vs Pantai Gading di final Piala Afrika 2023 diprediksi berjalan ketat dan berpeluang berakhir lewat adu penalti.

Baca Selengkapnya