Hotel Hilton Diretas, Pelanggan Diminta Periksa Rekening

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 26 November 2015 16:05 WIB

Hilton New York Midtown Hotel di New York. hilton.com

TEMPO.CO, New York - Jutaan pelanggan Hotel Hilton telah diberitahu untuk memeriksa rekening bank mereka setelah raksasa hotel Amerika Serikat itu mengaku telah diretas. Peretas atau hacker diduga menargetkan informasi pembayaran dengan kartu khusus dan penyelidikan telah dilakukan.

Situs berita Daily Mail, Kamis, 26 November 2015, mengatakan penerobos keamanan telah menguasai mesin penyimpan uang di berbagai hotel dengan menggunakan perangkat lunak berbahaya.

Siapapun yang menggunakan kartu kredit atau kartu debit di Hilton Worldwide antara 18 November dan 5 Desember 2014 atau 21 April dan 27 Juli 2015 telah disarankan untuk memantau aktivitas pada rekening kartu kredit atau kartu debit mereka.

Kode berbahaya menunjukan peretas berpotensi mengambil nama pemegang kartu bersama dengan nomor kartu, kode keamanan, dan tanggal kedaluwarsa, demikian dikatakan Hilton dalam sebuah posting online.

Hilton mengatakan pihaknya sedang berusaha menyelidiki pelanggaran dengan bantuan ahli forensik pihak ketiga, penegakan hukum dan perusahaan kartu pembayaran.

Juru bicara untuk jaringan hotel ini mengatakan: "Kami telah mengidentifikasi dan mengambil tindakan untuk memberantas peretasan tidak sah atas informasi kartu pembayaran yang ditargetkan di beberapa titik sistem penjualan."

Dia menambahkan, "Pelanggan umumnya tidak bertanggung jawab atas aktivitas penipuan kartu pembayaran dan harus menghubungi lembaga keuangan mereka secara langsung jika mereka melihat adanya penyimpangan. Hilton Worldwide sangat berkomitmen untuk melindungi infromasi kartu pembayaran pelanggan dan kami sangat menyesal atas ketidaknyamanan yang mungkin telah dirasakan pelanggan," katanya.

Hilton adalah salah satu jaringan hotel terbesar dunia, dengan lebih dari 4.500 fasilitas dan terdapat di sekitar 100 negara. Perusahaan itu diyakini memiliki pelanggan yang terdaftar di kartu klub dengan jumlah mencapai 46 juta anggota.

Pemberitahuan itu terjadi hanya empat hari setelah Starwood Hotel, yang beroperasi di Sheraton dan Westin, mengatakan bahwa peretas telah masuk ke sistem pembayaran di beberapa instansi yang berpotensi membocorkan data kartu kredit pelanggan.

DAILY MAIL | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya