Dua Eks Anggota Parlemen Bangladesh Digantung, Ini Sebabnya

Reporter

Minggu, 22 November 2015 14:39 WIB

AP/Mehr News Agency, Hamideh Shafieeha

TEMPO.CO, Dhaka - Dua mantan anggota parlemen Bangladesh dieksekusi dengan cara digantung di penjara yang terletak di pusat Kota Dhaka hari ini, 22 November 2015, pukul 12.55 waktu setempat.

Mahkamah Pengadilan Bangladesh menghukum dua mantan politikus itu karena terbukti bersalah melakukan kejahatan perang saat Bangladesh berjuang untuk kemerdekaan pada 1971. Dua anggota parlemen itu adalah Salahuddin Quader Chowdhury dari Partai Nasionalis Bangladesh dan Ali Ahsan Mohammad Mujahid dari Partai Jemaat Islami.

Eksekusi dua mantan anggota parlemen ini sontak mengejutkan banyak warga Bangladesh, yang melakukan aksi protes turun ke jalan. Protes juga datang dari banyak pihak, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Human Rights Watch, karena diyakini pengadilan itu bertentangan dengan standar hukum internasional.

Dua mantan anggota parlemen Bangladesh ini didakwa melakukan kejahatan perang, termasuk genosida dan penyiksaan, semasa perang kemerdekaan berlangsung. Menurut pemerintah, keduanya kemudian mengajukan permohonan pengampunan kepada presiden. Namun keluarga para terdakwa menegaskan penolakan mereka terhadap perkara ini.

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina membentuk pengadilan kejahatan perang pada tahun 2010 untuk memberikan keadilan bagi korban konflik berdarah. Namun tiga hakim panel yang mengadili perkara itu mendapat kritik luas dari PBB, organisasi HAM, dan Global Criminal Justice di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat. "Hak untuk pengadilan berjalan bebas dan adil merupakan hal terpenting dalam demokrasi," kata lima anggota Komite Hubungan Luar Negeri Amerika Serikat yang mengirimkan surat protes mereka kepada pejabat tinggi Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat untuk kawasan Asia Selatan.

Adapun Human Rights Watch menemukan bukti, untuk perkara Chowdhury, hakim panel menolak kesaksian sejumlah saksi yang diajukan terdakwa. Adapun untuk Mujahid, hanya tiga dari ratusan saksi yang diberi kesempatan bersaksi.

WASHINGTON POST | MARIA RITA

Berita terkait

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

13 Juni 2017

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

Diplomat Bangladesh diancam penjara 15 tahun karena didakwa menyelundupkan pekerja ke AS dan menyiksa pekerjanya secara tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

30 Mei 2017

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

Sekitar 10 ribu gubuk jerami di kamp pengungsi Rohingya Balukhali dan Kutupalong di Cox's Bazar, Bangladesh hancur akibat dihantam Topan Mora.

Baca Selengkapnya

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

30 Mei 2017

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

Topan Mora yang melanda Bangladesh mengakibatkan sebanyak 35o ribu orang mengungsi ke sekitar 400 tempat penampungan

Baca Selengkapnya

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

12 Januari 2017

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

Pengadilan di Bangladesh melarang gaya menulis semacam itu agar para pasien bisa membaca resep lebih jelas dan tidak mengambil obat yang salah.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

17 November 2016

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

Pemimpin partai berkuasa, Liga Awami, Abdul Razzak mengusulkan penghapusan Islam dari Konstitusi Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

6 November 2016

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

Kerusuhan berawal dari unggahan di Facebook yang dianggap menghina Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

15 September 2016

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

Sungai-sungai di Dhaka, Bangladesh, berubah warna menjadi merah bersamaan dengan banjir yang datang. Warga Dhaka sedang merayakan Idul Adha.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

4 September 2016

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

Ali adalah komandan kunci milisi pro-Pakistan di sebelah selatan kota pelabuhan Chittagong selama perang 1971.

Baca Selengkapnya

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

30 Juli 2016

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

Usia Bayezid Hossain baru 4 tahun namun tampak seperti pria uzur usia 80-an tahun. Ia menderita penyakit langka.

Baca Selengkapnya

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

20 Juli 2016

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

Ohidunessa bercerita tentang pengalamannya yang tidak mampu mencari keadilan.

Baca Selengkapnya