Prancis Bantah Membujuk Saddam Agar Menerima Pengasingan
Reporter
Editor
Senin, 4 Agustus 2003 10:13 WIB
TEMPO Interaktif, Paris:Prancis membantah bahwa pihaknya membantu meyakinkan Presiden Irak Saddam Hussein agar menerima pengasingan ke Mauritania. Juru Bicara Kementrian Luar Negeri Prancis, Francois Rivasseau, kepada AFP menyatakan dirinya tidak mendengar mengenai langkah Prancis untuk membantu pengasingan Saddam seperti yang diberitakan oleh stasiun televisi ABC. Rivasseau juga menyanggah pemberitaan yang mengatakan bahwa salah seorang staf Kementrian Luar Negeri Prancis, Pierre Delval, telah melakukan perjalan berulang kali ke Bagdad sejak Desember lalu dalam rangka meyakinkan Saddam agar menerima tempat pengasingan di Mauritania. Mauritania merupakan sebuah negara Islam bekas koloni Prancis di sebelah barat Afrika. Negara ini memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Irak pada 1999. Menurut berita yang dilansir ABC, Jumat lalu (21/3), sejumlah pejabat Amerika Serikat mengemukakan bahwa Prancis berusaha meyakinkan Presiden Irak agar mau pergi ke tempat pengasingan di Mauritania. Pejabat yang tidak disebut namanya itu juga mengatakan Pierre Delval, seorang staf Kementerian Luar Negeri Prancis, berulang kali pergi ke Baghdad sejak Desember untuk membujuk Presiden Irak. ABC juga melaporkan saat ini percakapan rahasia tentang tempat pengasingan bagi Saddam terus dilanjutkan di balik layar, walaupun perang yang dipimpin Amerika Serikat untuk menyingkirkan pemimpin Irak ini sudah dimulai empat hari lalu. Menurut pejabat Amerika itu, rincian tempat pengasingan kini sedang dinegosiasikan melalui pengacara di Yordan yang mewakili anak Saddam, Qusai. (AFP/Dewi Retno)
Berita terkait
Gerindra Ungkap Ada Pihak Klaim Kerja Relawan Ingin Dapat Jabatan: Toxic yang Sesungguhnya
6 menit lalu
Gerindra Ungkap Ada Pihak Klaim Kerja Relawan Ingin Dapat Jabatan: Toxic yang Sesungguhnya