Partai Suu Kyi Menang Mayoritas, NLD Bisa Pilih Presiden  

Reporter

Jumat, 13 November 2015 16:59 WIB

Pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi, tersenyum saat tiba dalam kampanye partai NLD di Yangon, Myanmar, 1 November 2015. AP/TunGemunu Amarasinghe

TEMPO.CO, Yangon - Partai pimpinan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, Ang San Suu Kyi, Liga Nasional Demokrat (NLD), meraih kemenangan besar dalam pemilihan umum parlemen paling bersejarah di Asia Tenggara pada Ahad, 8 November 2015. Dengan demikian, NLD dibenarkan memilih Presiden Myanmar.

"Rakyat Myanmar telah berbakti dan kini saatnya NLD memenuhi harapan mereka," ujar U Tin Oo, pejabat senior partai, kepada Al Jazeera di luar markas partai. "NLD akan bekerja keras melakukan perubahan."

Presiden Myanmar Thien Sein sebelumnya menyatakan setuju bertemu dengan Suu Kyi setelah ada petunjuk bahwa partai oposisi utama tersebut memenangkan pemilihan umum. Namun kantor kepresidenan tidak menjelaskan kapan dan di mana pertemuan keduanya digelar, kendati demikian kantor kepresidenan telah memberikan ucapan selamat kepada Suu Kyi atas kemenangan NLD.

"Kami menunggu hingga penghitungan kertas suara dinyatakan selesai oleh Komisi Pemilihan Umum, setelah itu menyusul rancangan pertemuan," kata Zaw Htay, Direktur Kantor Kepresidenan.

NLD telah meraih 256 dari 200 kursi yang tersedia di parlemen negara atau disebut dengan Pyidaungsu Hluttaw. "Adapun Suu Kyi mendapatkan satu kursi dari daerah pemilihan Kawhmu di Yangon, kota yang sebelumnya dikenal dengan Rangoon," kata Komisi Pemilihan Umum, Rabu, 11 November 2015.




CNN | AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN


Berita terkait

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Selengkapnya

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.

Baca Selengkapnya

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.

Baca Selengkapnya

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.

Baca Selengkapnya