Pemantau Pemilu Myanmar Didesak Selidiki Dugaan Kecurangan  

Reporter

Rabu, 11 November 2015 11:48 WIB

Pendukung mengibarkan bendera partai National League for Democracy (NLD) usai pidato pemimpin oposisi, Aung San Suu Kyi dalam kampanye jelang Pemilu di Yangon, Myanmar, 1 November 2015. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Yangon - The Asian Network for Free Elections atau ANFREL, jaringan pemantau pemilihan umum di Asia, meminta pemantau lokal pemilu Myanmar melakukan investigasi terhadap dugaan kecurangan.

Mission Director ANFREL, Ichal Supriadi, mengatakan investigasi perlu dilakukan untuk memastikan kebenaran adanya dugaan kecurangan dalam pemilu Myanmar. Sebelum pemilu digelar pada 8 November 2015, media massa banyak memberitakan dugaan kecurangan. Di antaranya, banyak calon pemilih yang tidak terdaftar.

ANFREL meminta adanya audit yang menjelaskan berapa jumlah pemilih yang tak terdaftar dan mengapa tak terdaftar. "Dugaan pelanggaran jangan sekadar jadi rumor. Harus bisa diinvestigasi," kata Ichal kepada Tempo, Rabu, 11 November 2015. Jurnalis Tempo berada di Yangon untuk mengikuti program fellowship Southeast Asian Press Alliance.

Selama pemilu berlangsung, ANFREL memberi sejumlah catatan. Di antaranya, petugas keamanan yang masih mengikuti para pemantau asing. Tapi, ANFREL juga mengapresiasi Union Election Commission atau Komisi Pemilihan Umum Myanmar yang dinilai terbuka terhadap publik selama proses pemilu berlangsung.

Sebelumnya, Head of Mission ANFREL, Damaso Magbual, saat menggelar jumpa pers di Yangon, Selasa, 10 November 2015, menyatakan sejumlah rekomendasi lembaga itu terhadap proses pemilu yang berlangsung di Myanmar. Di antaranya, meminta Komisi Pemilihan Umum transparan terhadap proses registrasi dalam daftar pemilih. Selain itu, perlu adanya kampanye yang edukatif bagi pemilih. "Kampanye perlu dilakukan dengan cara bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil untuk meningkatkan kesadaran para pemilih," kata dia.

Pemilu bersejarah Myanmar berlangsung terbuka untuk pertama kalinya di negara itu dalam 25 tahun terakhir. Pesta demokrasi digelar setelah junta militer Myanmar menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah sipil sejak empat tahun lalu, setelah berkuasa selama 49 tahun.


SMH


Berita terkait

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Selengkapnya

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.

Baca Selengkapnya

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.

Baca Selengkapnya

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.

Baca Selengkapnya