TEMPO Interaktif, Washington:Menteri Pertahanan Amerika Serikat Donald Rumsfeld mengumumkan delapan target utama serangan ke Irak. "Operasi militer gabungan ke Irak ini memfokuskan sejumlah tujuan spesifik, kata dia dalam konferensi pers di Pentagon. Dia merinci tujuan tersebut sebagai berikut. Satu, menjatuhkan rezim Saddam Hussein melalui serangan militer yang wilayah cakupan dan kekuatannya terukur untuk menyadarkan rakyat Irak bahwa rezim Saddam telah berakhir. Dua, mengindentifikasi, mengisolasi dan pada saatnya menghancurkan sama sekali kekuatan senjata pemusnah massal Irak, kemampuannya untuk menyalurkan, memproduksi senjata itu, dan semua jaringan distribusinya. Tiga, mencari, menangkap dan mengusir semua teroris yang menemukan lokasi aman di Irak. Empat, mengumpulkan bukti intelijen yang terkait jaringan teroris di Irak dan wilayah dunia lainnya. Lima, mengumpulkan bukti intelijen terkait jaringan produksi senjata pemusnah massal di dunia lainnya. Enam, mengakhiri sanksi internasional atas Irak dan segera mulai mengirim bantuan kemanusiaan, makanan, dan obat-obatan untuk pengungsi dan rakyat Irak yang membutuhkan. Tujuh, mengamankan sumur minyak Irak dan sumber daya lainnya, yang merupakan hak rakyat Irak yang akan mereka butuhkan untuk membangun negaranya setelah puluhan tahun diabaikan oleh rezim Saddam Hussein. Delapan, membantu rakyat Irak menciptakan kondisi untuk transisi cepat menuju sebuah pemerintahan yang berdaulat penuh yang bukan lagi merupakan ancaman untuk negara-negara tetangganya dan yang berkomitmen penuh menciptakan integritas penuh atas wilayahnya sendiri. Rumsfeld membenarkan serangan udara masif atas Irak telah dimulai, Jumat (21/3) malam. "Beberapa menit lalu perang udara telah dimulai, katanya ketika pasukan Amerika dan sekutunya membombardir Bagdad. Rumsfeld menyatakan saat ini kepemimpinan Saddam Hussein di Irak telah mulai kehilangan kontrol. Dia menilai kebingungan di antara pejabat Irak makin meningkat, kemampuan mereka untuk melihat apa yang terjadi di medan perang, untuk berkomunikasi dengan pasukannya dan untuk mengendalikan negerinya sendiri, saat ini semakin berkurang. Mereka mulai menyadari bahwa rezim Saddam sudah menjadi sejarah belaka. Rumsfeld kembali memperingatkan pasukan Irak untuk tidak menghancurkan ladang-ladang minyak dan tidak menggunakan senjata kimia dan biologi untuk melawan pasukan Amerika dan sekutunya. (ABC News/Wahyu DhyatmikaTEMPO News Room)
Berita terkait
Pelatih Legendaris Argentina Cesar Luis Menotti Berpulang, Lionel Messi Ikut Ucapkan Belasungkawa
36 detik lalu
Pelatih Legendaris Argentina Cesar Luis Menotti Berpulang, Lionel Messi Ikut Ucapkan Belasungkawa
Pelatih legendaris Cesar Luis Menotti yang membawa Argentina juara Piala Dunia 1978 meninggal dunia. Lionel Messi ucapkan duka cita.
Hakim MK Saldi Isra Cecar Bawaslu Soal Tanda Tangan Pemilih di Bangkalan yang Mirip
10 menit lalu
Hakim MK Saldi Isra Cecar Bawaslu Soal Tanda Tangan Pemilih di Bangkalan yang Mirip
Hakim MK Saldi Isra menyoroti tanda tangan pemilih pada daftar hadir TPS di Desa Durin Timur, Kecamatan Konang, Bangkalan yang memiliki kemiripan bentuk.
Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah
16 menit lalu
Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah
Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.