AS Umumkan Delapan Target Utama Serang Irak

Reporter

Editor

Senin, 4 Agustus 2003 10:01 WIB

TEMPO Interaktif, Washington:Menteri Pertahanan Amerika Serikat Donald Rumsfeld mengumumkan delapan target utama serangan ke Irak. "Operasi militer gabungan ke Irak ini memfokuskan sejumlah tujuan spesifik, kata dia dalam konferensi pers di Pentagon. Dia merinci tujuan tersebut sebagai berikut. Satu, menjatuhkan rezim Saddam Hussein melalui serangan militer yang wilayah cakupan dan kekuatannya terukur untuk menyadarkan rakyat Irak bahwa rezim Saddam telah berakhir. Dua, mengindentifikasi, mengisolasi dan pada saatnya menghancurkan sama sekali kekuatan senjata pemusnah massal Irak, kemampuannya untuk menyalurkan, memproduksi senjata itu, dan semua jaringan distribusinya. Tiga, mencari, menangkap dan mengusir semua teroris yang menemukan lokasi aman di Irak. Empat, mengumpulkan bukti intelijen yang terkait jaringan teroris di Irak dan wilayah dunia lainnya. Lima, mengumpulkan bukti intelijen terkait jaringan produksi senjata pemusnah massal di dunia lainnya. Enam, mengakhiri sanksi internasional atas Irak dan segera mulai mengirim bantuan kemanusiaan, makanan, dan obat-obatan untuk pengungsi dan rakyat Irak yang membutuhkan. Tujuh, mengamankan sumur minyak Irak dan sumber daya lainnya, yang merupakan hak rakyat Irak yang akan mereka butuhkan untuk membangun negaranya setelah puluhan tahun diabaikan oleh rezim Saddam Hussein. Delapan, membantu rakyat Irak menciptakan kondisi untuk transisi cepat menuju sebuah pemerintahan yang berdaulat penuh yang bukan lagi merupakan ancaman untuk negara-negara tetangganya dan yang berkomitmen penuh menciptakan integritas penuh atas wilayahnya sendiri. Rumsfeld membenarkan serangan udara masif atas Irak telah dimulai, Jumat (21/3) malam. "Beberapa menit lalu perang udara telah dimulai, katanya ketika pasukan Amerika dan sekutunya membombardir Bagdad. Rumsfeld menyatakan saat ini kepemimpinan Saddam Hussein di Irak telah mulai kehilangan kontrol. Dia menilai kebingungan di antara pejabat Irak makin meningkat, kemampuan mereka untuk melihat apa yang terjadi di medan perang, untuk berkomunikasi dengan pasukannya dan untuk mengendalikan negerinya sendiri, saat ini semakin berkurang. Mereka mulai menyadari bahwa rezim Saddam sudah menjadi sejarah belaka. Rumsfeld kembali memperingatkan pasukan Irak untuk tidak menghancurkan ladang-ladang minyak dan tidak menggunakan senjata kimia dan biologi untuk melawan pasukan Amerika dan sekutunya. (ABC News/Wahyu DhyatmikaTEMPO News Room)

Berita terkait

Pelatih Legendaris Argentina Cesar Luis Menotti Berpulang, Lionel Messi Ikut Ucapkan Belasungkawa

36 detik lalu

Pelatih Legendaris Argentina Cesar Luis Menotti Berpulang, Lionel Messi Ikut Ucapkan Belasungkawa

Pelatih legendaris Cesar Luis Menotti yang membawa Argentina juara Piala Dunia 1978 meninggal dunia. Lionel Messi ucapkan duka cita.

Baca Selengkapnya

Bagi-bagi Jatah Menteri di Kabinet Prabowo

5 menit lalu

Bagi-bagi Jatah Menteri di Kabinet Prabowo

Ia punya waktu hingga Oktober untuk menimbang dan menyusun kabinet Prabowo dalam pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Saldi Isra Cecar Bawaslu Soal Tanda Tangan Pemilih di Bangkalan yang Mirip

10 menit lalu

Hakim MK Saldi Isra Cecar Bawaslu Soal Tanda Tangan Pemilih di Bangkalan yang Mirip

Hakim MK Saldi Isra menyoroti tanda tangan pemilih pada daftar hadir TPS di Desa Durin Timur, Kecamatan Konang, Bangkalan yang memiliki kemiripan bentuk.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

10 menit lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

11 menit lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Ketua Umum PSSI Erick Thohir: Generasi Emas Sepak Bola Indonesia Telah Lahir

11 menit lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir: Generasi Emas Sepak Bola Indonesia Telah Lahir

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan generasi emas sepak bola Indonesia telah lahir tercermin dari prestasi timnas Indonesia U-23.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

15 menit lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

15 menit lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

16 menit lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

17 menit lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya