Seorang warga meletakkan bunga mawar di dekat puing-puing pesawat Metrojet Rusia yang jatuh di semenanjung Sinai, Mesir, 1 November 2015. REUTERS
TEMPO.CO, Kairo - Sebanyak 164 peti mati berisi jenazah penumpang Metrojet Rusia yang jatuh di Gurun Sinai, Mesir, pada Sabtu, 31 Oktober 2015, telah diterbangkan menuju St. Petersburg, Ahad malam, 1 November 2015, waktu setempat. Keterangan tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Udara Mesir, Hossam Kamal, dalam sebuah pernyataan kepada media.
"Peti mati itu bersisi 122 mayat yang telah diidentifikasi sedangkan 42 peti mati lainnya terdapat mayat yang belum bisa diidentifikasi petugas," kata Kamal.
Pada Sabtu pagi, 31 Oktober 2015, waktu setempat, sebuah jet penumpang Rusia jatuh di jazirah Sinai tengah, Mesir, menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 217 orang, serta tujun awak pesawat. Hingga saat ini penyebab kecelakaan burung besi tersebut belum diketahui.
Menurut keterangan yang diperoleh Ahramonline, jumlah penumpang berkebangsaan Rusia 214 orang, adapaun tiga lainnya berasal dari Ukraina.
Dalam keterangannya kepada media Ahad petang, 1 November 2015, waktu setempat, otoritas Mesir mengatakan, mereka berhasil menemukan 187 jenazah penumpang di tempat jatuhnya pesawat di Sinai.
Pesawat kehilangan kontak dengan radar di menara pengendali pada pukul 6.20 pagi waktu Mesir, Sabtu, 31 Oktober 2015, atau setengah jam setelah jet penumpang tersebut lepas landas dari bandara. Pesawat itu dilaporkan terbang di ketinggian 30 ribu kaki atau 9.144 meter dari permukaan.
Mesir telah menerima permintaan Rusia untuk diizinkan para ahli penerbangan Rusia turut ambil bagian dalam menyelidiki penyebab kecelakaan.