Remaja Pembuat Jam Ahmed Mohamed Tinggalkan Amerika

Rabu, 21 Oktober 2015 23:02 WIB

Ahmed Mohamed, sempat diinterogasi dan ditahan polisi, serta mendapatkan hukuman skors tiga hari dari sekolah. Menurut Ahmed ia membawa jam tersebut ke sekolah untuk menunjukkan karyanya kepada seorang guru. Vernon Bryant/The Dallas Morning News via AP

TEMPO.CO, Washington DC - Kurang dari 24 jam setelah Ahmed Mohamed bertemu Presiden Obama, keluarganya memutuskan sudah waktunya buat mereka untuk meninggalkan Amerika untuk selamanya.

Ahmed Mohamed, remaja Islam yang sempat ditahan di sekolahnya karena dituduh membuat bom itu memilih untuk menetap di Qatar.

Seperti yang dilansir Washington Post pada 21 Oktober 2015, Ahmed, 14 tahun, menerima tawaran beasiswa pendidikan dari Yayasan Pendidikan, Sains dan Pengembangan Lingkungan Qatar.

Menurut keluarganya, yayasan tersebut menawarkan tempat untuk Ahmed dalam Program Desainer Muda. Ahmed menerima beasiswa penuh untuk studi sekolah menengah dan perguruan tinggi.

"Setelah pertimbangan cermat dari semua tawaran yang kami terima, kami ingin mengumumkan bahwa kami telah menerima tawaran dari Qatar Foundation untuk Ahmed," kata keluarga Mohamed dalam siaran pers pada Selasa 20 Oktober 2015.

"Qatar adalah tempat yang menarik untuk dikunjungi. Saya suka kota Doha karena begitu modern. Saya melihat banyak sekolah yang menakjubkan di sana," kata Ahmed.

"Guru-gurunya juga sangat bagus. Saya rasa, saya akan belajar banyak hal serta bergembira di sana," kata Ahmed dalam sebuah pernyataan.

Pada Senin 19 Oktober 2015, Ahmed mengunjungi White House setelah menerima undangan dari Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama.

Berita penahanan Ahmed, anak imigran dari Sudan tersebar dan mendapat perhatian publik ketika anak itu dilaporkan diborgol setelah dia ditahan di kelasnya. Pihak sekolah menduga jam digital yang dibuat Ahmed adalah sebuah bom waktu.
Gara-gara insiden itu, Ahmed tiba-tiba menjadi seorang bintang di media sosial dengan hashtag #IStandWithAhmed.

WASHINGTON POST|YON DEMA



Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya