Howard Yakin Kerusuhan Rasial di Australia Tak Berlanjut

Reporter

Editor

Kamis, 22 Desember 2005 10:55 WIB

TEMPO Interaktif, Sydney: Perdana Menteri Australia John Howard menyatakan optimistis tak akan lagi ada kerusuhan rasial di pantai-pantai wilayah Sydney. "Saya sangat optimistis, orang-orang akan melihat bahwa tak ada yang bisa dicapai dengan kekerasan," kata dia di Sydney, (22/12).Kerusuhan rasial berawal pada 11 Desember, ketika kelompok pemuda kulit putih menyerang orang-orang keturunan Lebanon dan mereka yang berwajah Timur Tengah. Kekacauan di pantai ini membuat berkurangnya kunjungan turis.Pemerintah New South Wales mengumumkan akan mengucurkan US$ 183.000 untuk program kampanye membawa kembali turis ke pantai-pantai."Kerusuhan itu menjijikkan, siapapun yang melakukannya. Itu tidak bisa dimaafkan dan tidak pernah dibenarkan," kata Howard. "Saya ingin mengimbau warga Australia untuk merayakan Natal seperti yang biasa mereka lakukan."Kampanye membawa kembali turis dilakukan setelah para pengusaha mengeluhkan turunnya jumlah pengunjung pascakerusuhan. Ini terjadi setelah pemerintah Kanada, Inggris, dan Indonesia mengeluarkan peringatan kepada warga negara masing-masing yang berkunjung ke Australia."Tentu saja kerusuhan sangat berpengaruh, orang-orang kini menjauhi pantai," kata Menteri Turisme New South Wales Sandra Nori. "Kini saatnya komunitas pantai lokal menunjukkan dukungannya." AFP/Budi

Berita terkait

Pemilih Australia Tinggalkan Howard

23 November 2007

Pemilih Australia Tinggalkan Howard

Survei itu menunjukkan Partai Buruh menuai 52 persen dukungan, sedangkan Partai Liberal mendapat 48 persen suara.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Menyerang Australia

1 Januari 2006

Gelombang Panas Menyerang Australia

Gelombang panas menyerang bagian tenggara Australia sejak Ahad (1/1). Akibat udara panas di utara Sydney, kebakaran yang sangat hebat dan sulit dikendalikan terjadi.

Baca Selengkapnya

RI Minta Warganya di Australia Waspada

21 Desember 2005

RI Minta Warganya di Australia Waspada

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra memperingatkan warga negaranya di Australia untuk berhati-hati. Mereka melarang orang Indonesia melibatkan diri dalam kerusuhan rasial di negara itu.

Baca Selengkapnya

Hasutan Anti-Arab Terus Menyebar di Australia

15 Desember 2005

Hasutan Anti-Arab Terus Menyebar di Australia

Polisi Sydney memperingatkan kemungkinan rusuh akan kembali terjadi di kota terbesar di Australia itu, setelah tiga hari terakhir tenang. Kekhawatiran ini muncul karena pesan anti-Arab dan kulit berwarna masih terus menyebar.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Korban Warga RI dalam Kerusuhan di Sydney

14 Desember 2005

Tak Ada Korban Warga RI dalam Kerusuhan di Sydney

Hingga kini belum ada laporan jatuhnya korban warga Indonesia dalam kerusuhan rasial di Sydney, Australia, yang telah berlangsung empat hari. Suasana di Sydney semakin memanas.

Baca Selengkapnya

Kerusuhan Rasial Berlanjut di Australia

13 Desember 2005

Kerusuhan Rasial Berlanjut di Australia

Polisi kini berusaha mencegah kerusuhan meluas, karena email dan SMS hasutan terus meluas. Satu di antaranya seruan perang antara pemuda kulit putih melawan pemuda Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Kalla: Jemaah Islamiyah Tak Pernah Ada di Indonesia

9 Oktober 2005

Kalla: Jemaah Islamiyah Tak Pernah Ada di Indonesia

Pemerintah menegaskan bahwa organisasi bernama Jemaah Islamiyah tidak pernah ada di Indonesia. Wakil Presiden Kusuf Kalla mengatakan, organisasi itu juga terkesan tidak memiliki bentuk yang jelas.

Baca Selengkapnya

Howard Menentang Remisi untuk Ba'asyir

6 Oktober 2005

Howard Menentang Remisi untuk Ba'asyir

Perdana Menteri Australia John Howard menyatakan bahwa remisi untuk Amir Majelis Mujahidin Indonesia Abu Bakar Ba'asyir akan membuat "kemarahan yang dalam dan abadi" di negaranya.

Baca Selengkapnya

Australia Desak RI Larang Jemaah Islamiyah

5 Oktober 2005

Australia Desak RI Larang Jemaah Islamiyah

Menteri Luar Negeri Alexander Downer akan datang ke Jakarta guna melobi pemerintah Indonesia agar melarang keberadaan organisasi Jemaah Islamiyah, setelah bom kembali meledak di Bali.

Baca Selengkapnya

PM Australia Surati Corby

11 Juli 2005

PM Australia Surati Corby

Dalam tiga lembar surat yang ditulis 9 Juli, Howard menyatakan tak dapat memaksa setiap saksi untuk menyatakan apa yang tak mereka kehendaki.

Baca Selengkapnya