Pemuda Palestina mengenakan penutup wajah saat bentrok dengan pasukan Israel di Issawiya, Yerusalem, 5 Oktober 2015. Netanyahu mengatakan penghancuran rumah-rumah pejuang Palestina akan dipercepat, pasukan keamanan di Yerusalem dan Tepi Barat akan diperkuat, dan penahanan para pejuang tanpa pengadilan akan diperluas. REUTERS/Ammar Awad
TEMPO.CO, Gaza - Seorang remaja tewas dibedil dan lebih dari 200 warga Palestina lainnya luka-luka setelah terjadi bentrok dengan pasukan keamanan Israel di daerah pendudukan Tepi Barat.
Kekerasan mematikan itu berlangsung menyusul keputusan Israel melarang warga Palestina mengunjungi Kota Tua Yerusalem kecuali penduduk setempat. Keputusan itu disebut Hamas sebagai kebijakan rasis dan melanggar hukum.
"Pasukan Israel menggunakan peluruh tajam dan karet guna menghadapi pengunjuk rasa Palestina selama bentrok yang berlangsung pada Ahad, 4 Oktober 2015," kata Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS).
Huthaifa Suleiman, 18 tahun, seorang remaja Palestina tewas setelah ditembak oleh serdadu Israel selama bentrok berlangsung di pos penjagaan Tulkam. "Korban melemparkan bom api, dia tewas setelah ditembak dan mengalami luka berat," ucap PRCS.
PRCS melanjutkan, sekitar 400 orang luka-luka termasuk 150 orang menderita akibat ditembak dengan peluru karet pasukan Israel. "Adapun 200 orang lainnya harus diobati karena terkena gas air mata."
Bentrok melibatkan pasukan Isrsael dengan warga sipil Palestina itu berlangsung di Jenin di daerah pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem Timur kawasan Issawiya. PRCS menyatakan negara dalam keadaan darurat di Tepi Barat dan Yerusalem Timur guna menanggapi apa yang disebut dengan "serangan oleh pasukan pendudukan dan penjajah."
Adapun ambulans yang dioperasikan oleh organisasi pemerintah diserang pasukan Israel pada Jumat, 2 Oktober 2015. "Militer Israel juga menyerang paramedis," bunyi pernyataan PRCS kepadda media massa.
Sementara itu, media lokal Israel melaporkan bahwa seorang warga Israel berusia 30 tahun ditusuk oleh dua pria bertopeng di sebelah selatan pelabuhan dan resor Israel , Senin dinihari, 5 Oktober 2015, waktu setempat.