Kemenag Bantah Lamban Berikan Informasi Korban Crane Mekah

Reporter

Minggu, 13 September 2015 11:17 WIB

Sebuah crane patah dan menimpa calon jemaah haji di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, 11 September 2015. Sebanyak 107 orang dilaporkan tewas, termasuk warga negara Indonesia. Ozkan Bilgin/Anadolu Agency/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Agama membantah tudingan tidak tanggap dalam memberikan informasi kepada keluarga korban jatuhnya crane di Masjidil Haram, Mekah. Kepala Subbagian Informasi Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Affan Rangkuty mengatakan pemerintah perlu waktu untuk memvalidkan data korban sebelum memberi tahu keluarga.

"Kami berhati-hati agar tidak mempublikasikan sesuatu yang tak berdasarkan data," kata Affan saat dihubungi, Ahad, 13 September 2015.

Sebelumnya, keluarga Isnaini Fadjariyah, 44 tahun, korban jatuhnya crane di Masjidil Haram asal Kabupaten Bangkalan mengaku kecewa terhadap Badan Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (BPIH). Mereka menilai BPIH lambat memberikan kabar bahwa anggota keluarganya menjadi salah satu korban jatuhnya crane.

"Saya tahu dari Internet. Seharusnya BPIH yang mengabari," kata Gina Nisrina, 19 tahun, putri korban, Sabtu, 12 September 2015.

Setelah tahu ibunya menjadi salah satu korban luka, Gina mengaku langsung menghubungi penyelenggara haji Indonesia di Arab Saudi untuk mendapat kepastian. "Tapi tidak ada kepastian sampai sekarang," ujarnya.

Affan menjelaskan, awalnya memang ada kesimpangsiuran data korban kecelakaan yang menyebar di Tanah Air. Rilis resmi pertama dari Kemenag pada Sabtu dinihari kemarin menyebut ada dua anggota jemaah haji asal Indonesia yang tewas dan 33 lain mengalami luka-luka. Namun sumber lain menyatakan korban tewas mencapai enam orang.

Pemerintah, tutur Affan, harus memeriksa kebenaran kabar itu lebih dulu yang dibuktikan dengan adanya certificate of death sebelum mengumumkan. Proses verifikasi berlangsung hingga Ahad dinihari dan akhirnya pemerintah membenarkan ada tujuh anggota jemaah dari Indonesia yang meninggal dunia. "Setelah keluar COD, baru kami bisa mengumumkan," kata Affan.

Jenazah korban akan dikebumikan hari ini di Mekah. Pemerintah akan melakukan badal haji bagi korban yang meninggal dunia tersebut. Badal haji berarti pemerintah akan menggantikan haji seseorang yang tak bisa menunaikan ibadahnya karena wafat sebelum wukuf.

Affan memastikan semua keluarga para korban, baik yang tewas maupun menderita luka, di Tanah Air telah dikabari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji melalui kantor wilayah Kementerian Agama di masing-masing kabupaten/kota.

Pemerintah juga menyediakan call center di +966543603154, agar pihak keluarga dapat menghubungi untuk menanyakan kabar anggota keluarganya yang sedang beribadah haji. "Menteri Agama sudah memerintahkan agar petugas melayani semua pertanyaan keluarga yang menelepon ke call center," ucap Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Ahda Barori.

Ahda memastikan semua keluarga para korban akan dihubungi kantor wilayah Kemenag. "Kalau keluarga tak punya sambungan telepon, petugas kami akan mendatangi langsung," ujar Ahda.

Sebuah crane berkapasitas 1.300 ton jatuh menimpa ratusan jemaah yang sedang menanti masuknya waktu salat magrib di Masjidil Haram, Jumat, 11 September 2015. Crane yang digunakan dalam proyek perluasan Masjidil Haram itu diduga jatuh akibat angin kencang yang melanda Mekah.

Sedikitnya 107 anggota jemaah haji dari berbagai negara tewas dalam peristiwa itu. Sedangkan ratusan lain mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.

Selain menewaskan tujuh orang asal Indonesia, 42 WNI mengalami luka-luka dan sedang dirawat di rumah sakit Arab Saudi. Berikut ini daftar korban tewas asal Indonesia:
1. Siti Rasti Darmini (JKS)
2. Masnauli Sijuadil Hasibuan (MES)
3. Painem Dalio Abdullah (MES)
4. Saparini Baharuddin Abdullah (MES)
5. Nurhayati Rasad Usman (PDG)
6. Ferry Mauludin Arifin (JKS)
7. Adang Joppy Lili juga (JKS)

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA | MUSTHOFA BISRI








Berita terkait

Saudi Minta Data Ahli Waris Korban Crane Jatuh di Masjidil Haram

16 Mei 2018

Saudi Minta Data Ahli Waris Korban Crane Jatuh di Masjidil Haram

Arab Saudi telah meminta KBRI Riyadh, Arab Saudi, data keluarga ahli waris korban crane jatuh di Masjidil Haram untuk mendapat santunan

Baca Selengkapnya

Menlu: Raja Salman Tetap Beri Ganti Rugi Korban Crane

27 Oktober 2017

Menlu: Raja Salman Tetap Beri Ganti Rugi Korban Crane

Raja Salman menjanjikan ganti rugi besar kepada keluarga-keluarga korban crane di Masjidil Haram yang tewas dan luka-luka.

Baca Selengkapnya

Ganti Rugi Korban Crane di Mekah, Menteri Agama: Belum Jelas  

4 Mei 2017

Ganti Rugi Korban Crane di Mekah, Menteri Agama: Belum Jelas  

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan bahwa penggantian kerugian korban crane di Masjidil Haram, Mekah, belum jelas untuk saat ini.

Baca Selengkapnya

Soal Santunan Korban Crane Mekah, Menag: Kita Diminta Bersabar

22 Maret 2017

Soal Santunan Korban Crane Mekah, Menag: Kita Diminta Bersabar

Kompensasi akan dibayarkan serentak kepada seluruh ahli waris korban. Namun beberapa negara tidak kunjung melengkapi data.

Baca Selengkapnya

Kemenlu Bantah Menahan Uang Kompensasi Korban Crane  

4 Maret 2017

Kemenlu Bantah Menahan Uang Kompensasi Korban Crane  

Kementerian Luar Negeri atau Kemenlu membantah tudingan pihaknya menahan uang kompensasi korban crane (mesin derek)yang jatuh di Masjidil Haram.

Baca Selengkapnya

Fahri: Arab Saudi Pastikan Ganti Rugi Korban Crane Jatuh

3 Maret 2017

Fahri: Arab Saudi Pastikan Ganti Rugi Korban Crane Jatuh

Setelah berbicara dengan rombongan Kerajaan Arab Saudi, Fahri Hamzah memastikan pembayaran santunan kepada keluarga korban crane jatuh akan dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Datang, Apa Kabar Ganti Rugi Korban Crane Mekah  

2 Maret 2017

Raja Salman Datang, Apa Kabar Ganti Rugi Korban Crane Mekah  

Korban crane di Mekah berharap permasalahan ini akan turut dibahas dalam pertemuan pemerintah dengan Raja Arab Saudi Salman.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Datang, Korban Crane Roboh Tagih Janji Santunan  

1 Maret 2017

Raja Salman Datang, Korban Crane Roboh Tagih Janji Santunan  

Korban berharap Raja Salman saat berkunjung ke Indonesia juga menepati janji dengan membayarkan santunan kepada korban robohnya crane di Masjidilharam pada 2015.

Baca Selengkapnya

Hingga Kini Korban Crane Masjidil Haram Belum Dapat Santunan  

10 Februari 2017

Hingga Kini Korban Crane Masjidil Haram Belum Dapat Santunan  

Zulfitri Zaini, 58 tahun, korban jatuhnya crane di Mekah, Arab Saudi, mengeluhkan belum adanya santunan dari pemerintah Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Setahun, Korban Crane Jatuh di Mekkah Belum Terima Santunan

16 Januari 2017

Setahun, Korban Crane Jatuh di Mekkah Belum Terima Santunan

Raja Salman Bin Abdul Aziz sempat menjanjikan keluarga korban dibayar satu juta riyal (Rp 3,6 miliar) sebagai kompensasi.

Baca Selengkapnya