Pemilu Parlemen Singapura dan Ancaman Partai Oposisi  

Reporter

Jumat, 11 September 2015 20:47 WIB

Pemilih mengantre untuk memasukan surat suara mereka saat Pemilu di Singapura. REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Singapura memberikan suara mereka dalam pemilihan parlemen, Jumat, 11 September 2015. Menyusul kampanye 9 hari yang dipanaskan oleh isu dan harapan partai-partai oposisi untuk menggusur dominasi setengah abad partai yang berkuasa, Partai Aksi Rakyat (PAP).

PAP, yang turut didirikan pemimpin kemerdekaan Lee Kuan Yew dan sekarang dipimpin putranya, Perdana Menteri Lee Hsien Loong, diperkirakan akan mempertahankan mayoritas di parlemen, dengan 89 kursi. Demikian dilaporkan The Guardian, pada 11 September 2015.

Tapi analis mengatakan oposisi yang selama ini didukung kehadiran besar massa di kampanye terbuka--sebaliknya kehadiran massa sedikit dalam pertemuan PAP--bisa membuat terobosan lebih lanjut dan membuka jalan menuju sistem dua partai.

PAP, yang dipercaya menjadikan kota pulau itu maju dan makmur dengan menggunakan tangan besi untuk menekan perbedaan pendapat, terkejut atas hasil pemilu 2011 ketika total suara yang mereka peroleh hanya 60 persen atau terendah. Ia meraih 80 kursi berkat sistem voting parlemen, sedangkan Partai Buruh (WP) mendapat 7 kursi, oposisi yang pernah tertinggi.

Dalam kampanye kali ini, WP mendesak para pemilih mendukung pembangunan oposisi legislatif yang kuat untuk mengendalikan dominasi PAP dan memaksa untuk mereformasi kebijakan imigrasi, kesehatan, serta jaring pengaman sosial bagi masyarakat miskin dan lansia.

"Kita tidak bisa membiarkan Singapura jatuh ke dalam situasi di mana kelangsungan hidup kita hanya bergantung pada PAP atau hanya pada salah satu pihak," kata Ketua WP Low Thia Khiang dalam pidato kampanye.

Selain WP, perhatian patut diberikan kepada partai kecil, Partai Demokrat Singapura (SDP), yang dipimpin Chee Soon Juan, seorang pembangkang yang telah menarik ribuan orang setelah berada di padang gurun politik selama bertahun-tahun.

Seperti pada 2011, partai oposisi itu keras mengkritik PAP atas persoalan imigrasi. Populasi di negara itu melonjak dari 4, 17 juta pada 2004 menjadi 5,47 juta pada 2014.

Pemerintah kemudian harus menghabiskan miliaran dolar untuk infrastruktur perumahan rakyat dan transportasi setelah Singapura mengeluhkan kepadatan penduduk karena masuknya imigran dan pekerja tamu.

Dikutip dari The Guardian bahwa ada 2.460.000 pemilih memenuhi syarat yang akan memilih 89 anggota parlemen. Polling dibuka pada pukul 08.00 waktu setempat dan akan ditutup 12 jam kemudian, dengan hasil diharapkan bisa diketahui pada tengah malam.

THE GUARDIAN | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

5 jam lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

1 hari lalu

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

Perjalanan dari Batam ke Singapura dengan kapal feri hanya butuh waktu sekitar 1 jam. Simak harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

1 hari lalu

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

Singapura telah menerima lebih dari 664 ribu pengunjung Indonesia. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 33,8 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

4 hari lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

5 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

5 hari lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

7 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

8 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

9 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

9 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya