Kapal Tenggelam, Tim DVI Indonesia Berangkat ke Malaysia

Reporter

Senin, 7 September 2015 16:14 WIB

Tim SAR mengevakuasi Jenazah korban perahu tenggelam di Hutan Melintang, Malaysia, 3 September 2015. Puluhan orang masih hilang dalam tenggelamnya sebuah kapal yang membawa pekerja pendatang dari Indonesia di lepas pantai sebelah barat Malaysia. The Malaysian Maritime Enforcement Agency via AP

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian RI Kombes Anton Castilani meminta siapa pun yang merasa kehilangan anggota keluarganya yang diduga menjadi korban kapal karam di perairan Malaysia untuk segera melapor serta memberikan informasi kepada kepolisian daerah setempat.

Sedikitnya 77 orang diduga warga negara Indonesia menjadi korban kapal tenggelam di Sabak Bernam. "Bagi siapa pun yang mengetahui anggota keluarganya belum pulang pada waktu yang ditentukan atau hilang, sebaiknya melapor," kata Anton Castilani di Press Room Humas Polri, Senin, 7 September 2015.

Menurut dia, saat ini proses identifikasi masih berlangsung. Tim Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri akan dikirim langsung ke rumah sakit di Malaysia yang menjadi tempat korban disemayamkan, di antaranya Rumah Sakit Ipoh, Rumah Sakit Sabak Bernam, dan Rumah Sakit Teluk Intan.

Sedangkan operasi yang dilakukan pihak Malaysia melaporkan, total korban sebanyak 77 orang. Korban yang dinyatakan meninggal sebanyak 57 orang, sementara 20 lain selamat.

Sore ini, tim gabungan dari Kemenlu dan DVI Polri akan diberangkatkan, di antaranya 2 ahli forensik, odontologi, ahli DNA, dan 2 ahli sidik jari. Selain itu, data antemortem sangat dibutuhkan dari keluarga untuk mempermudah identifikasi.

"Kendala dalam identifikasi ini, penumpang tidak saling kenal satu sama lain. Jadi mereka tidak tau dengan siapa ia berangkat dan tidak tahu dia duduk di sebelah siapa," ucap Anton.

Semua WNI yang menjadi korban diduga berasal dari tiga wilayah, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Jawa Timur. Untuk mempermudah identifikasi, kepolisian membuka layanan hotline di setiap kepolisian daerah tersebut. Untuk contact person Kemenlu bisa menghubungi Herman dengan nomor 0812 8900 9045.

Untuk informasi dari polda bisa menghubungi drg Onny dengan nomor 081381782827 atau 0813 3330 16164. Atau bisa lewat layanan fax dengan nomor 0318290278. Sedangkan untuk wilayah Sumatera Utara bisa menghubungi drg Jauhari dengan nomor 081361053104 atau 061 42079653.

Dan untuk Aceh bisa menghubungi Soeyoto dengan nomor 0811 5466515 atau 0651 41532. "Kalau sekiranya lokasi polda sangat jauh, bisa hubungi polres terdekat. Informasi dari polres ini nanti akan disampaikan pada polda," ujar Anton.

Informasi yang dikumpulkan akan dijadikan bahan identifikasi perbandingan ke Malaysia, termasuk sampel DNA. Dengan begitu, hasil identifikasi diharapkan bisa lebih cepat tertangani.

Adapun sepuluh jenazah sudah dapat diidentifikasi. Namun identifikasi ini hanya dilakukan berdasarkan pengamatan fisik. "Secara hukum, hasil identifikasi ini belum sah, asih harus melewati proses saintifik lainnya," tutur Anton.

Anton menjelaskan, informasi sementara menyebutkan, dari 57 jenazah yang di temukan di perairan Malaysia, 26 jenazah berjenis kelamin pria, 23 wanita, 1 anak, dan 7 lain belum mendapatkan keterangan.

Kondisi belum bisa disampaikan karena masih menunggu proses identifikasi. Sedangkan pengumpulan antemortem baru dilakukan hari ini. "Informasi sejauh ini sementara berasal korban yang selamat. Jumlah total korban belum jelas. Tidak menutup kemungkinan bisa menembus angka seratus orang yang menjadi korban," kata Anton.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

1 hari lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

1 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

1 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

4 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

5 hari lalu

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

5 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

5 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

5 hari lalu

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

Tata cara perpanjang SKCK 2024 secara online bisa dilakukan melalui aplikasi PRESISI POLRI Super App. Ketahui syarat dan biaya terbarunya.

Baca Selengkapnya

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

5 hari lalu

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, ke depan bakal banyak tantangan yang akan dihadapi polisi dan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

6 hari lalu

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

7.000 lebih personel gabungan Polri-TNI berjaga di MK pada hari ini.

Baca Selengkapnya