Grafik yang menunjukan NASA telah memperingatkan bahwa beresiko naiknya air laut. mirror.co.uk
TEMPO.CO , Jakarta: Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengeluarkan peringatan tentang bahaya kenaikan permukaan air sekitar tiga kaki atau satu meter. Hal ini dapat menyebabkan jutaan orang meninggal dunia.
NASA menyampaikan hal tersebut setelah mendapati lapisan es di Greenland dan Kutub Selatan meleleh lebih cepat daripada biasanya di masa lalu serta suhu panas yang ditimbulkan oleh pembakaran bahan bakar fosil.
Seperti yang dilansir Mirror pada 28 Agustus 2015, NASA Sea Level Change Team Steve Nerem, peneliti utama pada Sea Level Ganti Tim NASA, mengatakan tiga-kaki kenaikan bisa terjadi pada awal 2100.
"Kami meyakini bahwa permukaan air laut akan naik setidaknya tiga kaki dan mungkin lebih, tapi kita tidak tahu apakah itu akan terjadi dalam waktu satu abad atau agak lama."
Menurut NASA kenyataan tersebut diperparah dengan terdapatnya lebih dari sepertiga populasi global. Sekitar 2,4 miliar orang hidup hanya berjarak 60 mil dari laut dan kota-kota seperti Dhaka di Bangladesh bisa sebagian terendam dalam waktu 20 tahun.
NASA pada konferensi pers yang digelar Rabu, 26 Agustus 2015 kemudian meminta agar masyarakat dunia mempersiapkan diri menghadapi bencana tersebut.
"Dalam masa 20 tahun ke depan, kita mungkin akan melihat naiknya permukaan laut lebih tinggi dari rata-rata sekarang, jadi kita harus bersiap diri, " kata salah satu peneliti NASA, Josh Willis.
Permukaan air laut telah meningkat sekitar tiga inci sejak tahun 1992 dan ilmuwan NASA lebih lanjut memperingatkan bahwa kenaikannya akan lebih tinggi lagi pada masa mendatang dan akan menempatkan jutaan nyawa dalam bahaya.
CSIS Sebut Program Biodiesel B35 dan B40 Gibran Berpotensi Rusak Lingkungan
22 Januari 2024
CSIS Sebut Program Biodiesel B35 dan B40 Gibran Berpotensi Rusak Lingkungan
Center for Strategic and International Studies (CSIS) menyoroti pernyataan calon wakil presiden nomor urut 3 Gibran Rakabuming ihwal Biodiesel B35 dan B40 dalam Debat Cawapres semalam. Gibran mengklaim program tersebut terbukti menurunkan impor minyak dan mendorong nilai tambah dan lebih ramah lingkungan.
PPATK Catat Tindak Pidana Pencucian Uang Terkait Kejahatan Lingkungan Rp 20 T Lebih
28 Juni 2023
PPATK Catat Tindak Pidana Pencucian Uang Terkait Kejahatan Lingkungan Rp 20 T Lebih
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan nilai tindak pidana pencucian uang atau TPPU terkait kejahatan lingkungan di Indonesia mencapai lebih dari Rp 20 triliun.