Pendukung kelompok Fatah membawa peti jenazah kosong dalam memperingati 9 tahun wafatnya Pemimpin Palestina, Yasser Arafat di Universitas Al-Najah di kota Nablus, Palestina, (10/11). REUTERS/Abed Omar Qusini
TEMPO.CO, Beirut - Sedikitnya tiga orang dilaporkan tewas dalam bentrok sengit antarkelompok besenjata terbesar di kamp pengungsi Palestina di Libanon, tak jauh dari selatan kota pelabuhan Sidon.
Pertempuran sengit itu melibatkan kelompok Jund al-Sham dan anggota gerakan Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas berlangsung pada Senin, 24 Agustus 2015. Adu senjata tersebut dimulai dari bagian utara kamp Ain al-Hilweh, selanjutnya merambat cepat ke berbagai tempat.
Beberapa sumber mengatakan kepada Al Jazeera, akibat bentrok senjata tersebut tiga orang meninggal di pihak Fatah adapun beberapa orang lainnya mengalami luja-luka dan dilarikan ke rumah sakit di Sidon.
Tidak begitu jelas siapa yang memulai bentrokan ini dan kedua belah pihak saling menyalahkan. Meningkatnya persaingan antara Jund al-Sham dan Fatah mekicu bentrok bersenjata berlangsung beberapa kali dalam beberapa bulan ini.
Pada Sabtu, 22 Agustus 2015, dua anggota Fatah tewas ketika anggota Jund al-Sham mencoba membunuh seorang pejabat terkamuka Fatah.
Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan
18 September 2017
Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan
Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.