Bekas kamp pengungsi Rohingya di hutan Bukit Wang Burma, dekat perbatasan Malaysia-Thailand, 26 Mei 2015. Polisi menemukan 28 kamp dan 139 kuburan. MOHD RASFAN/AFP/Getty Images
TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Polisi Malaysia kembali menemukan kuburan massal berisi lebih dari 20 jenazah yang diyakini sebagai korban perdagangan manusia. Kuburan massal itu ditemukan di dekat perbatasan Thailand.
Seperti yang dilansir Channel News Asia pada 23 Agustus 2015, polisi mengatakan polisi Malaysia menemukan 24 mayat pada Sabtu, 22 Agustus 2015 di daerah Bukit Wang Burma dekat perbatasan Malaysia dengan Thailan. Lokasi ini dekat dengan tempat penemuan kuburan dan kamp ilegal perdagangan manusia pada Mei lalu.
"Menyusul operasi yang kami lakukan, ditemukan sejumlah 24 mayat pendatang gelap ," kata polisi dalam sebuah pernyataan.
Polisi telah menyerahkan 24 jasad itu ke petugas medis. Namun tidak dijelaskan apakah jasad yang ditemukan adalah orang-orang dari Rohingya, kelompok etnis minoritas di Myanmar yang melarikan diri dari negara itu karena tindakan kekerasan yang meluas yang mereka alami.
Hutan rimba perbatasan Thailand-Malaysia telah menjadi titik transit bagi penyelundupan orang-orang ke Asia Tenggara dengan menggunakan perahu. Asal mereka dari Myanmar dan Bangladesh. Para migran sering ditahan di kamp-kamp tahanan kumuh dan beberapa di antaranya sering menghadapi penyiksaan dan kelaparan.
Dalam operasi yang dilakukan pada 11 Mei Hingga 23 Mei lalu, polisi menemukan 139 kuburan yang tersebar di sekitar 28 kamp transit yang ditinggalkan sindikat penyelundupan manusia di Bukit Wang Burma dan Bukit Wang Perah.