Gedung Konsulat AS sesaat setelah diserang dua pria bersenjata di Istanbul, Turki, 10 Agustus 2015. tidak ada korban yang dilaporkan terluka dalam serangan di konsulat AS. AP/Lefteris Pitarakis
TEMPO.CO, Istanbul - Kelompok sayap kiri Front Angkatan Bersenjata Pembebasan Rakyat Revolusioner (DHKP/C) mengaku bertanggung jawab atas serangan ke gedung Konsulat Amerika Serikat di ibu kota Turki, Istanbul, Senin pagi, 10 Agustus 2015, waktu setempat.
Menurut petugas keamanan, serangan bersenjata yang dilakukan oleh dua orang pelaku tersebut tidak menimbulkan korban. "Beberapa saat setelah serangan, salah seorang pelaku berhasil dibekuk petugas," ujar sumber keamanan tanpa menyebutkan identitasnya.
Wartawan Al Jazeera, Bernard Smith, dalam laporannya dari Istanbul mengatakan, perempuan itu dikejar petugas di jalan raya belakang konsulat. Sebelum dibekuk, dia sempat berteriak, "Saya melakukan serangan demi partai." Teriakan itu dilontarkan sebelum dia menembak dan melukai polisi.
Adapun penyerang kedua juga berhasil meloloskan diri dari kejaran petugas.
Pada 2013, DHKP/C mengaku bertanggung jawab terhadap serangan ke Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ankara. Aksi tersebut mengakibatkan seorang penjaga keamanan Turki tewas.
"Kelompok ini dikenal sebagai anti-Amerika Serikat," kata Lale Sariibrahimoglu, seorang pengamat militer, kepada Al Jazeera dari Ankara.