Fatah Minta Jordania Melindungi Masjid Al-Aqsa  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Jumat, 7 Agustus 2015 10:21 WIB

Jamaah Muslim Palestina menunaikan ibadah salat Idul Fitri di halaman Masjid Al-Aqsa di kota tua Jerusalem, 17 Juli 2015. Mulai ramadan tahun ini, otoritas zionis Israel membatasi jumlah jamaah Muslim Palestina yang bisa masuk ke kawasan Bait Suci. Ahmad Gharabli/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi gerakan Palestina, Fatah, menyerukan "intervensi mendesak dan segera" dari Yordania untuk menghentikan tindakan pemukim Yahudi yang menyerang Masjid Al-Aqsa. Masjid suci ketiga dalam Islam yang berada di kota tua Yerusalem itu berada di bawah pemerintah Yordania.

Juru bicara Fatah, Raafat Alayan, mengatakan, "Apa yang terjadi di Masjid Al-Aqsa, termasuk mengibarkan bendera Israel dan membawa masuk senjata ke masjid itu oleh pemukim Yahudi yang diketahui polisi Israel, adalah serangan baru yang disengaja untuk mengacaukan keamanan masjid."

Dalam pernyataannya kepada Quds Press dan dimuat Middleeastmonitor.com edisi 6 Agustus 2015, Raafat menilai penangkapan enam penjaga Masjid Al-Aqsa, yang bekerja sebagai karyawan di Jordanian Islamic Waqf, karena berusaha mencegah pengibaran bendera Israel di dalam masjid tersebut, serta penangkapan di rumah terhadap yang lain, "Adalah kebijakan dari langkah untuk mengosongkan Masjid Al-Aqsa dari penjaga."

Raafat menyatakan keprihatinan mendalam atas serangan pihak Israel yang meningkat di Al-Aqsa. Langkah terbaru ini, ujar dia, "Sebagai salah satu langkah yang paling serius dari negara Zionis itu karena memberikan legitimasi dan status hukum untuk Operation Judaisation, yang membuat Yerusalem menderita sejak 1967 sampai sekarang."

Senin, 3 Agustus 2015, seorang pemukim Yahudi asal Prancis memasuki Masjid Al-Aqsa melalui Gerbang Al-Mughrabi dengan alasan ia adalah "orang asing". Ketika sampai Kubah Batu, ia mengangkat bendera Israel dan mulai melambaikannya kemudian mengatakan, "Ini adalah negara Israel." Pria itu membawa benda tajam yang digunakan untuk melukai dua penjaga Al-Aqsa.

Pasukan Khusus Israel melakukan intervensi untuk melepaskan pemukim dan membawanya di bawah perlindungan mereka. Polisi juga menangkap tujuh penjaga dan karyawan Jordanian Islamic Waqf.

MIDDLEEASTMONITOR.COM | ABDUL MANAN

Berita terkait

Hamas dan Fatah Akhirnya Sepakat untuk Palestina Bersatu

13 Oktober 2017

Hamas dan Fatah Akhirnya Sepakat untuk Palestina Bersatu

Dengan perundingan ini, Hamas mengakui kepemimpinan Mahmoud Abbas sebagai Presiden Palestina.

Baca Selengkapnya

Abbas-Netanyahu Dukung El-Sisi Damaikan Palestina-Israel  

19 Mei 2016

Abbas-Netanyahu Dukung El-Sisi Damaikan Palestina-Israel  

Mahmoud Abbas dan Benjamin Netanyahu mendukung Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi memfasilitasi penyelesaian damai antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Mesir Bantu Perundingan Israel-Palestina

12 Juni 2008

Mesir Bantu Perundingan Israel-Palestina

Menteri Pertahanan Ehud Barak, Kamis (12/6), mengutus staf khususnya Amos Gilad berunding dengan Kepala Dinas Intelijen Mesir Omar Sulaiman di Kairo, Mesir.

Baca Selengkapnya

Rusia Sumbangkan Kendaraan Militer ke Fatah

22 November 2007

Rusia Sumbangkan Kendaraan Militer ke Fatah

Setengahnya ditempatkan di Kota Nablus, Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Israel Niat Gali Al-Aqsa

15 Oktober 2007

Israel Niat Gali Al-Aqsa

Pemerintah Israel, Senin (15/10) lalu, berencana menggali lagi terowongan di bawah bangunan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

Baca Selengkapnya

Rice ke Timur Tengah

14 Oktober 2007

Rice ke Timur Tengah

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Condoleezza Rice ke Timur Tengah guna menemui Perdana Menteri Israel Ehud Olmert dan Presiden Palestina Mahmud Abbas.

Baca Selengkapnya

Fatah Bekukan 3.400 Rekening Hamas

14 Agustus 2007

Fatah Bekukan 3.400 Rekening Hamas

Pemerintah Presiden Palestina Mahmud Abbas tak sengaja membayar gaji mereka sepekan lalu.

Baca Selengkapnya

Parlemen Inggris Kecam Pemboikotan Hamas

14 Agustus 2007

Parlemen Inggris Kecam Pemboikotan Hamas

Pemerintah Inggris diminta berdialog dengan Hizbullah di Libanon dan Ikhwanul Muslimin di Mesir.

Baca Selengkapnya

Olmert dan Abbas Bertemu di Yeriko

6 Agustus 2007

Olmert dan Abbas Bertemu di Yeriko

Olmert menjadi Perdana Menteri Israel pertama yang berkunjung ke salah satu kota Palestina itu

Baca Selengkapnya

Mahmud Abbas Bubarkan Kabinet Palestina

15 Juni 2007

Mahmud Abbas Bubarkan Kabinet Palestina

Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas membubarkan pemerintahan koalisi Hamas-Fatah. Hal itu dilakukan setelah bentrok kedua kubu memuncak pada menginjak hari kelima di Jalur Gaza pada (Kamis 14/5) waktu setempat.

Baca Selengkapnya