TEMPO Interaktif, Jakarta: Polisi Lebanon menangkap seorang tersangka dalam kasus pembunuhan mantan Perdana Menteri Rafiq Hariri, Sabtu. Ini merupakan penangkapan pertama sejak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merilis laporan penyelidikan, yang menyimpulkan otoritas keamanan Lebanon dan Suriah terlibat dalam pembunuhan itu.Tersangka bernama Mahmud Abdil-Al, anggota Al-Ahbash, kelompok ortodoks Muslim Sunni yang pro-Suriah. Dari rumah tersangka, aparat keamanan menyita sejumlah dokumen. Saudara kandungnya, Ahmad Abdil-Al, juga merupakan tokoh kunci dalam organisasi itu dan termasuk orang yang dicurigai.Penangkapan Mahmud didasarkan rekomendasi laporan investigasi PBB yang dirilis di New York, Kamis pekan lalu. Mereka menyatakan, Mahmud sempat berbicara melalui telepon dengan Presiden Libanon Emil Lahud, beberapa menit sebelum pengusaha kelahiran Sidon, Libanon Selatan, itu tewas karena serangan bom mobil. Dia juga menjalin kontak dengan salah satu dari empat jenderal yang telah ditangkap.Sebelum dicabut karena asas praduga tak bersalah, PBB sempat memasukkan nama kepala intelijen militer Suriah yang juga saudara tiri Presiden Basyar al-Assad, Asif Syaukat, dan saudara kandung presiden, Mahir Assad, dalam daftar tersangka.Berbicara dari kediamannya di jeddah, Arab Saudi, putra almarhum Saad Hariri, menyerukan agar PBB segera mengadili para tersangka. Meski dituduh terlibat dalam pembunuhan Hariri, pemerintah Suriah berjanji akan tetap bekerjasama dalam proses penyelidikan. Menteri Luar Negeri Inggris Jack Straw mengatakan, Dewan Keamanan PBB mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi terhadap Suriah. AFP/BBC/CTV/Faisal