Usir 100 Uighur, Konsulat Thailand di Turki Digeruduk Massa  

Reporter

Kamis, 9 Juli 2015 20:07 WIB

Perempuan etnis Uighurs. telegraph.co.uk

TEMPO.CO, Ankara - Pengunjuk rasa Turki menyerang kantor konsulat Thailand di Istanbul menyusul pengusiran sekitar seratus kaum Uighur dari Thailand ke Cina. "Mereka menyerang pada Rabu malam, 8 Juli 2015, waktu setempat. Tidak ada yang cedera," ujar pejabat Thailand.

Kelompok hak asasi manusia mengkritik sikap Thailand yang mengusir warga Uighur dari negaranya sebab mereka saat ini sedang mengalami penyiksaan dari pemerintah Cina.

Turki gusar terhadap diskriminasi pemerintah komunis Cina terhadap etnis Uighur yang memiliki kesamaan etnis dengan muslim Turki. Namun Cina berdalih bahwa sesungguhnya selama ini mereka memberikan kebebasan kepada umat muslim beribadah.

Kantor kedutaan besar Thailand di Turki melalui laman Facebook mengatakan, ada sekelompok demonstran memaksa masuk ke dalam konsulat di Istanbul tengah malam, Rabu, 8 Juli 2015. "Mereka merusak pintu kantor dan menghancurkan properti di dalamnya."

Kedutaan juga meminta kepada warga Thailand di Turki untuk tidak menampilkan simbol atau bendera negara di tempat-tempat umum, menghindari kawasan unjuk rasa, serta menahan diri dan tidak berdebat dengan warga Turki soal Uighur.

Media Turki dalam laporannya menulis, "Jendela konsulat diserang oleh demostran dengan tongkat menyusul pengusiran warga Uighur oleh Thailand."

Pada Kamis, 9 Juli 2015, pemerintah Thailand membenarkan kabar, sekitar seratus warga Uighur telah dideportasi ke Cina sehari sebelumnya. Juru bicara pemerintah, Weerachon Sukondhapatipak, mengatakan, Thailand telah memverifikasi bahwa warga Uighur adalah warga negara Cina sebelum mereka dikembalikan ke negaranya.

"Kami sama sekali tidak melakukan apa pun atau melanggar prinsip apa pun. Kami mengikuti prosedur yang benar," ucapnya sebagaimana dikutip Bangkok Post.

Deputi kelompok hak asasi manusia Asia, Phil Robertson, mengatakan, mengirimkan kembali warga Uighur ke Cina sepertinya menghadapkan mereka pada penyiksaan. Kelompok ini juga melayangkan kritik kepada pemerintah Kamboja dan Thailand atas pengusiran Uighur ke Cina, "Mereka bakal berhadapan dengan penyiksaan, pelecehan, dan pelanggaran hak asasi manusia."

BBC | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya