Seorang polisi berdiri di tempat pemboman setelah setidaknya 20 orang tewas ketika seorang pembom bunuh diri wanita muda meledakkan dirinya di sebuah stasiun bus di Maiduguri, timur laut Nigeria, 22 Juni 2015. cnn.com
TEMPO.CO, Maiduguri - Dua bom kembar meledak di sepanjang jalan bebas hambatan di sebelah timur laut Nigeria menewaskan sedikitnya sepuluh orang, Kamis petang, 2 Juli 2015, waktu setempat.
"Serangan tersebut kuat dugaan dilakukan oleh militan Islam," kata polisi.
Polisi menerangkan, seorang pelaku bom bunuh diri berkelamin perempuan. Dia membunuh tujuh orang dan melukai 13 orang di Desa Malari yang terletak di jalan utama Bama-Konduga.
"Adapun pelaku bom bunuh diri kedua menewaskan tiga orang di jalan yang sama," kata Kepala Kepolisian Negara Bagian Borno, Aderemi Opadokun.
Seorang sumber militer mengatakan, dalam dua kasus tersebut pelaku sengaja menyasar kawasan padat orang, tempat warga setempat menjual buah-buahan di sepanjang jalan menuju tenggara ibu kota negara bagian Maiduguri.
Ribuan orang telah kehilangan nyawa dan sekitar 1,5 juta lainnya kehilangan tempat tinggal sejak kelompok militan Boko Haram melakukan penyerangan selama enam tahun ini. Kelompok tersebut berniat mendirikan daulat (pemerintahan) Islam di sebelah timur laut negara penghasil minyak terbesar di Afrika.
Selama melakukan pemberontakan, Boko Haram berhasil menguasai kawasan seluas negara Belgia pada akhir 2014 sebelum militer Nigeria memukul mundur mereka dalam beberapa bulan terakhir ini.
Opadokun juga membenarkan bahwa Boko Haram menyerang Kota Kukawa tak jauh dari Danau Chad pada Rabu petang, 1 Juli 2015, waktu setempat. "Pelaku penyerangan membakar rumah penduduk."
Dalam serangan tersebut Opadokun tidak menyebutkan jumlah korban secara detail. Dia mengatakan, setidaknya delapan warga Kakuawa luka-luka selanjutnya dilarikan ke rumah sakit Maiduguri.
Istri seorang pendeta di Nigeria menjadi pemenang dalam kontes ratu kecantikan negara itu. Selain parasnya menawan, kemampuan intelektualitasnya juga dikagumi.
Perkawinan mubalig Nigeria dengan lebih dari seratus perempuan menghasilkan 203 anak. Mubalig ini dikabarkan meninggal akhir pekan lalu pada usia 93 tahun.