AS Desak Myanmar Mengakui Warga Rohingya

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Senin, 1 Juni 2015 22:00 WIB

Dua pria Muslim Rohingya, Noor Alam (kanan) dan Sadik Hussein duduk di rumah gubuk yang menjadi tempat pengungsian warga Muslim Rohingya di di Desa Thetkabyin, utara dari Sittwe, Myanmar, 29 Mei 2015. (AP Photo)

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Bagi Amerika Serikat, pemukiman kembali di negara ketiga bagi pengungsi Rohingya bukan jawaban. Sebaliknya, negara itu menyerukan agar Myanmar memberikan kewarganegaraan kepada Muslim Rohingya yang melarikan diri dari penganiayaan di sana.

Hal ini ditegaskan Anne Richard, Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk penduduk, migrasi dan pengungsi. Ia menyatakan pemukiman kembali semua pengungsi Rohingya di AS hanya akan menarik orang lain untuk meninggalkan tanah air mereka.

"Jawaban untuk masalah ini adalah perdamaian dan stabilitas dan kewarganegaraan untuk Rohingya di negara bagian Rakhine. Itu solusinya," katanya, yang berbicara di sela-sela kunjungan tiga hari ke Malaysia."Mereka mengalami penganiayaan yang luar biasa dan penindasan. Mereka tidak memiliki kewarganegaraan dan kami prihatin dengan kondisi hak asasi manusia di sana."

Sejak awal Mei, lebih dari 4.600 pengungsi dari Myanmar dan Bangladesh dibawa ke darat dari perairan Asia Tenggara. Beberapa ribu lebih diyakini masih berada di laut setelah penyelundup manusia meninggalkan perahu mereka di tengah samudera.

Jika pengungsi Bangladesh meninggalkan tanah air mereka dengan harapan menemukan pekerjaan di luar negeri, Muslim Rohingya melarikan diri dari penganiayaan oleh mayoritas Buddha. Di negara itu, hak-hak dasar, termasuk kewarganegaraan, tidak diberikan.

Richard mengatakan 18-24 bulan ke depan akan menjadi kerangka waktu yang realistis bagi AS untuk memukimkan kembali para pengungsi itu. Tapi dia memperingatkan bahwa hanya sebagian kecil pengungsi saja yang akan dimukimkan kembali, terutama untuk korban penyiksaan, janda, dan anak yatim atau orang-orang dengan kebutuhan medis.

"Pemukiman bukan solusi bagi sebagian besar pengungsi di Bumi ini," katanya. "Solusi yang paling penting adalah orang tidak harus meninggalkan negara mereka.

AP | INDAH P.

Berita terkait

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Selengkapnya

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.

Baca Selengkapnya

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.

Baca Selengkapnya

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.

Baca Selengkapnya